Jakarta - Wakil Presiden RI Jusuf Kalla menginginkan agar penceramah menyebarkan ajaran agama Islam di jalan tengahnya, ia tidak ingin ustaz memberikan pemahaman yang sangat kanan atau radikal. Menurut dia, hal ini dibutuhkan untuk menangkal radikalisme dan perpecahan di kalangan masyarakat.
"Semua itu dibutuhkan pemahaman keagamaan Islam menengah, jalan tengah. Tidak ke kiri, tidak ke kanan, apalagi sangat kiri atau sangat kanan atau radikal," kata Jusuf Kalla di Pesantren Modern Terpadu (PMT) Prof Dr Hamka II di Padang, Sumatera Barat, Selasa, 3 September 2019.
Dia mengingatkan kepada seluruh tenaga pengajar di sekolah pesantren, sebaiknya mengajarkan agama Islam wasathiyah atau Islam jalan tengah yang sesuai dengan perkembangan zaman.
"Tugas utama para ustaz dan ustazah ini adalah bagaimana mendidik pengetahuan agama yang sesuai zamannya, karena zaman juga pengetahuan politik mengubah sifat-sifat pengertian keagamaan," ujar Jusuf Kalla dilansir Antara.
Menurut pria berusia 77 tahun ini, dengan penafsiran ajaran agama Islam yang sesuai dengan kebutuhan zaman, maka semangat keagamaan dan toleransi di Indonesia dapat menjadi kebanggaan.
"Ilmu itu universal, agama kita itu modern jika ditafsirkan sesuai zamannya. Kita bersyukur ada semangat keagamaan Islam di Indonesia yang luar biasa, peningkatan semangat keagamaan di Indonesia luar biasa," tutur Wakil Presiden Jusuf Kalla.
Semua itu dibutuhkan pemahaman keagamaan Islam menengah, jalan tengah. Tidak ke kiri, tidak ke kanan, apalagi sangat kiri atau sangat kanan atau radikal.
Pria yang berasal dari Sulawesi Selatan ini mengatakan perkembangan penerapan ajaran agama Islam di Indonesia saat ini semakin tersebar. Hal tersebut dapat dilihat dari banyaknya sekolah pesantren, masjid, dan gaya hidup hijrah di kalangan muslim dan muslimah.
Pada kesempatan yang sama, pendiri sekaligus pengasuh PMT Prof Dr Hamka II Syafii Maarif mengatakan, pesantren tersebut memberikan pendidikan agama yang mencerahkan dan menunjukkan rahmah.
"Jadi pesantren SMP, SMA ini memberi pengajaran agama Islam yang memunculkan wajah ramah, bukan wajah sangar yang ingin menerkam orang lain tapi menyebarkan rahmat di muka bumi, makanya namanya Pesantren Terpadu Hamka," ujar Syafii Maarif.
Dalam acara itu, Wakil Presiden Jusuf Kalla juga meresmikan fasilitas akademis berupa gedung asrama putri dan ruang kelas baru di Pondok Modern Terpadu Prof Dr Hamka II, sekaligus menandatangani prasasti peresmian Rusunawa Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat. []
Baca juga: Jusuf Kalla Soroti Kata Syariah versi Ijtima Ulama