Jakarta - Kasus antara kubu Partai Demokrat AHY dan kubu Partai Demokrat KLB Moeldoko masih berlanjut. Juru Bicara Partai Demokrat Kongres Luar Biasa (KLB) pimpinan Moeldoko, M Rahmad, menuliskan daftar kebohongan dari Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Dimulai dari penjelasan Rahmad yang mengungkapkan kebohongan dalam artian apa yang dibicarakan tidak sesuai fakta di lapangan. Ia mengatakan bahwa rilisan yang disampaikan Juru Bicara Demokrat, Herzaky, kepada media merupakan kebohongan-kebohongan.
“Terkait dengan rilis yang disampaikan Herzaky yang disampaikan kemarin ke media, itu isinya kebohongan, jadi, susah memang pembohong menyampaikan segala sesuatu ya, bohong lagi isinya,” ujar Rahmad ketika diwawancara oleh Tagar, di kanal YouTube Tagar TV, Kamis, 07 Oktober 2021.
Jadi tagline Partai Demokrat bersama rakyat, itu tidak sesuai dengan apa yang dilakukan di dalam Partai Demokrat kebohongan lagi lalu bicara demokrasi demokrasi apa yang mau dipertahankan dalam Partai Tirani?
Sebelumnya, Rahmad mengaku bahwa Ia adalah murid dari SBY yang dilatih di Cipanas terkait diplomasi publik, dimana SBY menjadi guru langsung saat itu dan menjelaskan tentang diplomasi publik. Sehingga, menurut Rahmad apa yang sedang ada di Partai Demokrat, seperti menunjuk Herzaky sebagai Juru Bicara (Jubir) tidak asal tunjuk dan melewati banyak proses sangat teliti, Rahmad meyakini bahwa SBY adalah sosok yang perfeksionis.
- Baca Juga: Rahmad : Hamdan Zoelva Ketularan Virus Bohong Demokrat AHY
- Baca Juga: Terlalu Mahal, Demokrat Tak Jadi Gunakan Jasa Yusril
Menurut Rahmad, apa yang disampaikan Herzaky ke publik bukan pikiran langsung dari Herzaky, tetapi hanya menyuarakan suara Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrat.
Kembali ke persoalan apa saja kebohongan SBY, Rahmad menuturkan saat era SBY pada 2003 SBY mengatakan dalam rapat kabinet bahwa menyatakan tidak maju pemilihan presiden, namun faktanya SBY maju dan bersaing dengan Megawati.
Kemudian, terdapat rekam digital bahwa SBY mengatakan bahwa Ia bukan pendiri Partai Demokrat, namun faktanya dalam AD/ART tahun 2020 tertulis bahwa SBY merupakan pendiri Partai Demokrat.
Rahmad meyakini bahwa SBY mengetahui isi AD/ART tersebut karena ketelitian sosok SBY tidak diragukan. Fakta yang disebutkan Rahmad, bahwa ketika konferensi pers SBY hafal pasal-pasal dalam AD/ART Partai Demokrat tahun 2020, dan nyatanya SBY tidak membantah hal tersebut.
Terkait AHY, melihat dari apa yang disampaikan juru bicaranya bahwa Demokrat berkoalisi dengan rakyat termasuk kebohongan, Rahmad bertutur bahwa bagaimana berkoalisi dengan rakyat, dengan partainya merupakan Partai Tirani.
Arti dari partai tirani adalah partai yang dipegang oleh keluarga dan keturunan-keturunannya, kini memang sama-sama diketahui Partai Demokrat merupakan partai yang dipegang oleh anak SBY.
“Bagaimana mau bersama rakyat, yang jelas adalah bersama keluarga, itu saja sudah bohong, Partai Tirani,” ujarnya
Lalu oligarki, Rahmad berpendapat bahwa Partai Demokrat merupakan partai Oligarki dimana semua kerabat AHY masuk kedalam Partai, termasuk sahabat dan keluarga.
- Baca Juga: Rahmad: 2003 SBY Nyatakan Loyal Pada Megawati, 2004 Nyapres
- Baca Juga: Demokrat Pro Moelodoko : Tudingan Kubu AHY Wujud Kepanikan
Rahmad melanjutkan bahwa Partai Demokrat bukan berdasarkan Partai Kader, dimana setiap yang berprestasi memiliki posisi. Selain itu, Rahmad berpendapat bahwa Partai Demokrat juga merupakan partai Otoriter yang salah dikit, langsung dipecat.
“Jadi tagline Partai Demokrat bersama rakyat, itu tidak sesuai dengan apa yang dilakukan di dalam Partai Demokrat, kebohongan lagi, lalu bicara demokrasi, demokrasi apa yang mau dipertahankan dalam Partai Tirani? mau mempertahankan praktik demokrasi tirani dan oligarki di Indonesia? ini bertentangan dengan cita-cita reformasi” ujar Rahmad.
(Putri Fatimah)