Junta Myanmar Tangkap Dokter yang Rawat Pasien Covid-19

Karena marah dengan dukungan para dokter antijunta, militer Myanmar menangkap beberapa dokter yang rawat pasien Covid-19 secara mandiri
Para dokter Myanmar berpartisipasi dalam pawai "Gerakan Pembangkangan Sipil" di Yangon, Myanmar, 25 Februari 2021 (Foto: voaindonesia.com/AP)

Jakarta – Karena marah dengan dukungan para dokter untuk protes antijunta, militer Myanmar telah menangkap beberapa dokter yang merawat pasien Covid-19 secara mandiri. Hal itu diungkapkan oleh rekan-rekan sesama dokter dan media, sementara sistem kesehatan berjuang untuk mengatasi gelombang rekor infeksi Covid-19.

Sejak militer menggulingkan pemerintah terpilih yang dipimpin oleh Aung San Suu Kyi pada 1 Februari 2021, gejolak dan protes berikutnya telah mengacaukan penangangan pandemi Covid-19. Para aktivis mengatakan sejumlah dokter telah ditangkap karena peran penting mereka dalam gerakan pembangkangan sipil.

Myanmar mencatat lebih dari 6.000 kasus baru infeksi Covid-19 pada Kamis, 22 Juli 2021, setelah melaporkan 286 kematian sehari sebelumnya. Kedua angka itu merupakan rekor tertinggi. Para petugas medis dan layanan pemakaman mengatakan jumlah kematian sebenarnya jauh lebih tinggi. Krematorium bahkan tidak mampu mengimbangi kebutuhan.

warga myanmar antre gasWarga Myanmar antre untuk mengisi tabung oksigen medis di tempat pengisian ulang di Pazundaung, Yangon, Myanmar, Minggu, 11 Juli 2021.

Untuk membantu orang-orang yang menolak pergi ke rumah sakit pemerintah karena menentang militer, atau karena rumah sakit tidak memadai untuk merawat mereka, beberapa dokter yang berpartisipasi dalam kampanye anti-junta telah menawarkan konsultasi medis gratis melalui telepon dan mengunjungi orang sakit di rumah dalam beberapa kasus.

Namun, menurut laporan para dokter dan media dalam beberapa minggu terakhir, sembilan dokter relawan yang memberikan pengobatan jarak jauh dan layanan lainnya telah ditahan oleh militer di dua kota terbesar Myanmar, Yangon dan Mandalay (lt/ft)/voaindonesia.com. []

Berita terkait
Covid-19 Melonjak Pasokan Oksigen Langka di Myanmar
Para pejabat mengatakan Myanmar alami lonjakan kasus Covid-19, picu kelangkaan pasokan oksigen yang sangat dibutuhkan pasien
0
SDR: Kenapa KPK Tak Kunjung Panggil Gubernur DKI, Dispora, Bank DKI & FEO
Sementara dalam kepentingan penanganan kasus dugaan korupsi, baik Mabes Polri dan KPK tentunya akan merujuk pada hasil pemeriksaan BPK.