Bogor, (Tagar 18/7/2018) – Presiden Federasi Serikat Mikronesia Peter M Christian datang ke Indonesia bukan sekadar kunjungan kenegaraan. Ternyata juga acara "pulang kampung" ke Ambon, Maluku.
Orang nomor satu negara kepulauan berdaulat di Samudra Pasifik itu senyatanya memiliki nenek kelahiran Ambon. Atau dengan kata lain Peter Christian adalah generasi ketiga orang Maluku di Mikronesia.
"Selamat datang di negeri leluhur," kata Presiden Joko Widodo saat menyambut Presiden Christian dan para delegasinya saat pertemuan bilateral di Istana Bogor, Jawa Barat, Rabu (18/7).
Presiden Jokowi juga menyebut Indonesia tidak asing bagi Presiden Christian yang memiliki darah keturunan Indonesia, yaitu keturunan Maluku.
Disebutkan Jokowi, kedatangan Presiden Christian ke Indonesia akan dilanjutkan pulang kampung ke Ambon. "Hal ini merupakan bukti bahwa ikatan antarmasyarakat kedua negara sudah ada sejak puluhan, bahkan ratusan tahun yang lalu," ujarnya.
Kepala Negara juga menyebutkan, kunjungan Presiden Christian ke Indonesia menjadi tonggak baru bagi hubungan kedua negara, yakni sebagai hubungan yang saling menghormati dan saling menguntungkan.
“Indonesia dan Federasi Mikronesia memiliki kesamaan, yakni sama-sama bangsa Pasifik dan sama-sama negara kepulauan,” kata Jokowi seperti dikutip Antara.
Presiden Christian Bersyukur
Dalam pertemuan bilateral antara delegasi Indonesia dan Federasi Mikronesia hanya menandatangani nota kesepahaman atau MOU mengenai bebas visa untuk paspor diplomatik dan dinas.
Penandatangan MOU dilakukan Menteri Luar Negeri Republik Indonesia Retno Lestari Priansari Marsudi dan Sekretaris Departemen Luar Negeri Federasi Serikat Mikronesia Lorin S Robert disaksikan oleh Presiden Joko Widodo serta Presiden Peter Christian di Istana Bogor.
Presiden Joko Widodo mengungkapkan, dalam pertemuan bilateral telah disepakti empat aspek kerja sama. Kerja sama pertama, sebagai sesama negara kepulauan, Indonesia-Federasi Mikronesia sepakat meningkatkan kerja sama di bidang maritim dan peningkatan konektivitas antarpulau.
Indonesia juga menawarkan Pesawat N219 yang diproduksi oleh PT Dirgantara Indonesia, Bandung, ke Federasi Serikat Mikronesia sebagai pesawat angkut untuk antarpulau.
Kerja sama kedua di bidang ekonomi. Kedua negara sepakat meningkatkan interaksi pengusaha dan mengundang pebisnis Federasi Mikronesia untuk berpartisipasi dalam Great Expo Indonesia 2018.
Ketiga, untuk meningkatkan hubungan kedua negara, Indonesia berniat menunjuk konsul kehormatan untuk Federasi Mikronesia.
Dalam pertemuan, Indonesia juga menawarkan beasiswa dan kerja sama pembangunan di berbagai bidang guna meningkatkan hubungan antara masyarakat Indonesia dengan masyarakat Federasi Serikat Mikronesia.
Terkait kerja sama, Presiden Christian berharap Indonesia dapat membantu pembangunan negaranya yang memiliki faktor pendukung yang sangat terbatas.
"Saat kami berdiskusi mengenai pembangunan ekonomi dan bantuan teknis, tak seperti Indonesia. Kami tidak memiliki tanah, sumber daya alam terbatas, dan sumber daya manusia yang terbatas untuk melakukan pembangunan ekonomi dan sosial," kata Presiden Christian, menjelaskan.
Orang nomor satu Federasi Mikronesia itu menyatakan bersyukur adanya tawaran bantuan kerja sama teknis dan ekonomi yang bisa membantu negaranya menghadapi tantangan yang dihadapi selama ini.
Lawatan Presiden Christian ke Indonesia merupakan kunjungan pertamanya sebagai Presiden. Padahal Indonesia dan Federasi Mikronesia telah menjalin hubungan diplomatik selama 27 tahun. Sementara perwakilan Republik Indonesia di Federasi Mikronesia masih dirangkap Kedutaan Besar RI (KBRI) Jepang yang bermarkas di Tokyo.
Berdasarkan data Wikipedia, Federasi Mikronesia adalah sebuah negara kepulauan berdaulat di Samudra Pasifik yang terdiri atas empat negara bagian, yaitu Yap, Chuuk, Pohnpei, dan Kosrae, yang tersebar di seluruh Samudera Pasifik Barat.
Federasi Mikronesia merupakan negara kepulauan yang terdiri atas sekitar 607 pulau yang membujur dengan jarak hampir 2.700 km (1.678 mil), tepat di utara khatulistiwa.
Mikronesia terletak di sebelah timur laut dari Pulau Papua, selatan Guam dan Kepulauan Mariana, barat Nauru dan Kepulauan Marshall, sebelah timur dari Filipina.
Ibu Kota dari Federasi Mikronesia adalah Palikir, terletak di Pulau Phonpei, sedangkan kota terbesarnya adalah Weno, yang terletak di Atol Chuuk.
Jumlah penduduk negara kepulauan itu sekitar 109 ribu orang dengan bahasa nasional yang digunakan penduduknya adalah Bahasa Inggris.
Sejarah negara Federasi ini sebelumnya merupakan negara yang dikuasai Spanyol hingga akhir abad ke-18. Spanyol mengklaim Mikronesia sebagai wilayahnya dan menjualnya kepada Jerman pada tahun 1898 dan pada tahun 1941 kepulauan itu direbut oleh Jepang.
Federasi Mikronesia dulu merupakan bagian dari Trust Territory of the Pacific Islands (TTPI). Wilayah administrasi PBB di bawah Amerika Serikat, kemudian membentuk pemerintahan konstitusi sendiri tanggal 10 Mei 1979 yang kemudian menjadi negara berdaulat tanggal 3 November 1986.
Tiga negara bekas anggota TTPI lainnya, membentuk pemerintahan sendiri dan menjadi Republik Kepulauan Marshall dan Republik Palau. Federasi Mikronesia mempunyai kursi di PBB. (yps)