Oleh: Syaiful W. Harahap*
Laporan kasus virus corona dari 218 negara dan teriroti serta 2 kapal pesiar mewah di situs independen, worldometer, tanggal 25 November 2020, pukul 04.52 WIB, menunjukkan jumlah kasus positif virus corona di dunia tembus angka 60 juta yaitu 60.014.696 dengan 1.412.529 kematian.
Lonjakan kasus di banyak negara di Asia, Eropa, Amerika Utara dan Amerika Selatan menunjukkan pandemi virus corona belum akan reda. Korea Selatan yang berminggu-minggu tanpa kasus harian sekarang menghadap pandemi virus corona gelombang ketiga. Sedangkan di Eropa disebut pandemi sebagai gelombang kedua.
Laporan worldometer juga menunjukkan ada 11 negara dengan jumlah kasus infeksi virus corona di atas 1 juta. Di puncak pandemi tetap Amerika Serikat (AS) yang bercokol diikuti oleh India, Brasil, Prancis dan Rusia.
Sebelas negara dengan jumlah kasus lebih dari 1 juta:
- Amerika Serikat 12.914.855
- India 9.221.998
- Brasil 6.118.708
- Prancis 2.153.815
- Rusia 2.138.828
- Spanyol 1.614.126
- Inggris 1.538.794
- Italia 1.455.022
- Argentina 1.374.631
- Kolombia 1.254.979
- Meksiko 1.049.358
Kawasan penyumbang kasus virus corona dunia adalah:
- Eropa 16.027.995
- Asia 15.990.176
- Amerika Utara 15.071.225
- Amerika Selatan 10.775.991
- Afrika 2.104.703
- Oseania 43.885
Ketika Organisasi Kesehatan Dunia PBB (WHO) menerima laporan tentang virus baru yang terdeteksi pertama kali di Wuhan, China, 31 Deember 2019, banyak negara yang anggap remeh. Banyak pula kalangan yang sesumbar bahwa China akan jadi ‘neraka’ pandemi virus corona yang diikuti Korea Selatan karena Negeri Ginseng ini jadi tujuan utama pelancong dari China, khususnya dari Wuhan.
Beberapa kepala negara pun sesumbar, seperti Presiden AS, Donald Trump, yang mengatakan tidak ada kesempatan bagi virus corona menginfeksi warganya. Apa yang terjadi kemudian? Jumlah warga AS yang terpapar virus corona terus bertambah. Laporan terakhir menunjukkan kasus virus corona di AS 12.914.855 dengan 265.498 kematian.
Begitu pula dengan Presiden Brasil, Jair Bolsonaro, yang mengatakan infeksi virus corona tidak lebih buruk daripada infeksi flu. Maka, kasus di Brasil mencapai 6.118.708 dengan 170.115 kematian. Brasil ada di peringkat ke-3 dunia.
Presiden Rusia, Vladimir Putin, juga angkat bicara dengan mengatakan negaranya bisa menghadang penyebaran virus corona. Faktanya kasus di Rusia mencapai 2.138.828 dengan 37.031 kematian. Rusia ada di peringkat ke-5 dunia.
Negara-negara Eropa dengan kasus harian yang sedikit, tapi setelah terjadi episentrum sekarang dilanda pandemi gelombang kedua. Prancis melesat ke peringkat ke-4 dunia, Spanyol ke-6, Inggris ke-7, Italia ke-8 dan Jerman ke-13.
Amerika Selatan (Latin) juga menunjukkan lonjakan kasus di Brasil peringkat ke-3 dunia, Argentina ke-9, Kolombia ke-10 dan Peru ke-12.
Di Asia India ada peringkat ke-1 disusul Iran ke-2, Irak ke-3, Indonesia ke-4 dan Bangladesh ke-5.
Di Afrika hanya Afrika Selatan yang melaporkan kasus paling banyak yang menempatkan negara ini di peringkat ke-16 dunia.
Dengan jumlah kasus 506.302 dan 16.111 kematian Indonesia ada di peringkat ke-21 dunia dan peringkat ke-4 di Asia.
WHO sudah mengingatkan dunia agar dengan konsisten menjalankan test-tracing-isolation dengan skala nasional, tapi banyak negara yang tidak melakukannya. Bahkan, banyak pula warga di beberapa negara yang mengabaikan protokol kesehatan yaitu memakai masker, menjaga jarak fisik dan mencuci tangan.
Tanpa menjalankan program yang dianjurkan WHO sebut negara-negara itu akan menghadapi pandemi virus corona yang berat di masa depan. []
* Syaiful W. Harahap, Redaktur di tagar.id