Oleh: Syaiful W. Harahap*
Di penghujung tahun, 31 Desember 2020, genap 1 tahun pandemi virus corona dilaporkan ke Organisasi Kesehatan Dunia PBB (WHO) Amerika Serikat (AS) mencatat rekor sebagai negara pertama di dunia dengan jumlah kasus virus corona lebih 20 juta. Laporan situs independen, worldometer, tanggal 31 Desember 2020, pukul 02.11 WIB, menunjukkan jumlah konfirmasi kasus positif virus corona di Negara Paman Sam itu mencapai 20.034.309 dengan 347.713 kematian.
Laporan kasus harian terbanyak di dunia juga dilaporkan AS, yaitu sebanyak 255.809 pada tanggal 18 Desember 2020. Jumlah kematian di AS, 347.713, juga terbanyak di dunia. Sedangkan jumlah tes yang dilakukan sebanyak 250.533.719 sehingga proporsi tes per 1 juta populasi sebanyak 754.698.
Jumlah kumulatif kasus virus corona (Covid-19) yang dilaporkan 218 negara dan teritori serta 2 kapal pesiar mewah ke worldometer mencapai 82.763.269 dengan 1.805.684 kematian. Dengan jumlah kasus 20.034.309 itu artinya AS menyumbang 24,21% terhadap kasus dunia.
Sesumbar Presiden Donald Trump pada tanggal 11 Maret 2020, seperti dilansir nytimes.com (11 22 Maret 2020), yang mengatakan bahwa tidak ada kesempatan bagi virus untuk menginfeksi rakyat Amerika akhirnya jadi boomerang. Padahal, pada tanggal 11 Maret 2020 AS sudah melaporkan 1.301 kasus dengan 38 kematian.
Sebagian besar rakyat AS juga tidak percaya ada virus corona. Mereka sebut sebagai kebohongan besar. Bahkan, mereka dan Presiden Trump secara langsung mengaitkan virus corona dengan China. Mereka mengatakan justru berita virus coronalah yang merupakan virus yang menimbulkan ketakutan. Di beberapa negara bagian rakyat demonstrasi menuntut pencabutan lockdown (penguncian) yang justru didukung oleh Presiden Trump.
Adalah hal yang paradoks rakyat AS dengan tingkat literasi yang tinggi dan banyak media mainstream kelas dunia, seperti surat kabar The New York Times, Washington Post, Majalah TIME, dan beberapa stasiun televisi, seperti CBS, CNN, dan lain-lain. Trump sendiri selalu mengatakan media yang memberitakan virus corona sebagai fake media.
Rakyat tidak mengikuti protokol kesehatan, seperti tetap berkumpul di pantai, tidak pakai masker, dan lain-lain sehingga penyebaran virus corona terus terjadi. Tiga negara bagian melaporkan kasus virus corona lebih dari 1 juta, yaitu: California 2.234.765, Texas 1.739.416, dan Florida 1.306.123.
Presiden terpilih AS, Joe Biden, sudah membentuk tim yang khusus menangani pandemi virus corona. Presiden Trump memecat pakar penyakit menular Dr Anthony Fauci karena Trump tidak setuju anjuran Fauci.
Dengan jumlah kasus lebih dari 20 juta adalah beban berat bagi pemerintahan Biden yang akan dilantik tanggal 20 Januari 2021. Pemerintahan Trump sudah mulai melakukan vaksinasi massal terhadap rakyat AS. Biden berjanji akan memvaksinasi 100 juta warga AS dalam 100 hari pertama pemerintahannya. []
* Syaiful W. Harahap, Redaktur di Tagar.id