Juliaman Saragih: Sudirman Said Membongkar Apa Mengarang?

Sudirman Said soal pertemuan rahasia Jokowi-Freeport, Juliaman Saragih: 'Sudirman Said membongkar apa mengarang?'
Capres nomor urut 02 Prabowo Subianto (kiri) berbincang dengan Direktur Materi dan Debat Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandi, Sudirman Said (kanan) saat akan memberikan Pidato Kebangsaan di Semarang, Jawa Tengah, Jumat (15/21019). Dalam pidato kebangsaan itu Prabowo mengusung tema Mewujudkan Swasembada Energi, Pangan, dan Air yang juga menjadi tema kunci debat kedua Pilpres 2019 yang akan dilaksanakan pada 17 Februari 2019 mendatang. (Foto: Antara/Aji Styawan)

Jakarta, (Tagar 21/2/2019) - Mantan Menteri ESDM yang kini memperkuat Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Sudirman Said bercerita soal pertemuan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan pihak Freeport.

Sudirman Said menyebut pertemuan rahasia antara Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan James Robert (Jim Bob) Moffet yang terjadi pada Oktober 2015. Saat itu Moffet menjabat sebagai Executive Chairman Freeport McMoRan, induk PT Freeport Indonesia (PTFI).

Menurutnya, karena pertemuan rahasia tersebut paket deal divestasi saham PTFI itu tak sepenuhnya menguntungkan Indonesia.

Berbagai pihak kemudian merespon cerita Sudirman Said, salah satunya adalah Praktisi Bisnis Juliaman Saragih yang justru mempertanyakan validitas cerita tersebut.

Juliaman merasa aneh perihal Sudirman Said yang tidak membongkar cerita pertemuan itu saat masih menjabat sebagai Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral.

"Pertama, perlu diperjelas dulu Sudirman Said membongkar atau mengarang," Tegas Juliaman Saragih kepada Tagar News melalui wawancara tertulis, Kamis (21/2) malam.

"Kalau memang membongkar, sekalian dibuka saja Minutes of meeting di internal kementerian ESDM saat berkuasa?" imbuhnya.

Pendiri Nation and Character Building Institute ini juga menyayangkan kenapa hal tersebut berkembang menjadi isu liar yang memojokkan Jokowi dan pemerintah. Menurutnya, seharusnya publik lebih menekankan kepada isu etika Sudirman Said yang dinilainya tidak pantas mengumbar cerita, terlepas dari benar atau tidaknya cerita tersebut.

"Tetapi yang penting sebenarnya adalah soal etika pemimpin, terlepas benar atau tidaknya cerita tersebut," terangnya.

"Saya tidak memahami apa dendam atau amarah Sudirman Said, apakah cerita beliau hanya gimmick media campaign atau true story. Apakah pantas beliau membuka rahasia jabatan ke publik, terlepas benar tidaknya ceritanya, Bukankah beliau bekerja dulunya terikat pada sumpah jabatan?" katanya lagi.

Juliaman mengungkapkan bahwa kesigapan pemerintah dalam menjawab tudingan tersebut layak diapresiasi. Dia kemudian mendorong publik dan media agar menyoroti etika para mantan pejabat tinggi di pemerintahan.

"Presiden Jokowi dan Menteri Jonan sudah menjawabnya. Nah, silahkan kawan-kawan jurnalis melakukan cross-check kebenarannya," kata Juliaman.

"Semestinya isu utama digeser soal etika mantan pejabat tinggi pemerintah. Coba di cross-check, apakah Ferry Mursyidan Baldan dan Tedjo Edhy punya cerita misteri semasa menjabat seperti layaknya Sudirman Said?" tandasnya. []

Baca juga:

Berita terkait
0
Raih Opini WTP 8 Kali Berturut-turut, Kemendagri Harap Jadi Contoh dan Memotivasi Daerah
Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) kembali meraih predikat opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI.