Jubir Covid Nasional Menilai Daerah Banyak yang Tidak Patuh Prokes

Jubir Satgas: daerah banyak yang tidak patuh Protokol Kesehatan (Prokes) mengakibatkan peningkatan Covid-19.
Juru bicara Satgas Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito. (Foto: Tagar/BNPB Indonesia)

Jakarta - Juru bicara Satgas Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito mengatakan peningkatan kasus aktif Covid-19 selalu diiringi oleh kenaikan persentase daerah yang tidak mematuhi protokol kesehatan dan berawal dari libur panjang.

"Setiap kenaikan kasus aktif selalu diiringi oleh kenaikan persen daerah yang tidak patuh protokol kesehatan dan selalu berawal dari event libur panjang," kata Wiku saat konferensi pers di Graha BNPB Jakarta, Rabu, 24 Desember 2020.

Dirinya mengungkapkan, meskipun testing mingguan terus meningkat, namun hal tersebut tidak dibarengi dengan penurunan kasus aktif. Seharusnya, lanjut wiku, meskipun testing meningkat semestinya kasus aktif harus terus menurun.

Wiku pun memaparkan, penambahan kasus positif per Kamis, 24 Desember 2020, terjadi penambahan kasus positif sebesar 7.199 dengan jumlah kasus aktif mencapai 108.269 atau 15,6 persen.

Setiap kenaikan kasus aktif selalu diiringi oleh kenaikan persen daerah yang tidak patuh protokol kesehatan.

"Hal ni dibarengi dengan peningkatan testing yang lebih rendah dibanding dengan sebelumnya yakni 30 persen. Sedangkan persentase daerah yang tidak patuh protokol juga meningkat 48,01 persen. Pada periode ini, kita sempat melewati event libur panjang 28 Oktober hingga 1 November 2020," kata Wiku Adisasmito seperti dikutip Tagar, Jumat, 25 Desember 2020.

Kondisi yang dihadapi saat ini, kata Wiku, laju penularan Covid-19 di Indonesia masih meningkat sehingga terdapat banyak kasus baru yang ditemukan dari setiap pemeriksaan.

"Ini adalah bukti masyarakat masih ceroboh sehingga mereka membahayakan diri sendiri dan orang lain di tengah pandemi yang belum berakhi," jelas Wiku.

"Jika keadaan ini terus berlangsung, ini seperti kondisi dimana masyarakat menggali kuburannya sendiri,"sambungnya.

Berkaca dari tiga libur panjang sebelumnya yang memicu peningkatan kasus penularan Covid-19 di berbagai wilayah. Wiku mengharapkan, masyarakat dapat belajar dari pengalaman buruk tersebut di momentum libur Natal dan Tahun Baru yang sedang berlangsung ini.

Wiku mengajak masyarakat untuk mendukung upaya Pemerintah dalam menekan laju penularan dan menurunkan angak kasus aktif, dengan tidak melakukan perjalanan jika tidak mendesak dan menghindari kerumunan.

"Mari kita jadi kelompok masyarakat yang berperan dalam menyelamatkan diri sendiri dan orang terdekat yang kita cintai, dengan memilih untuk tidak bepergian dan menghindari kerumunan," ajaknya.

Menurut jubir Satgas tersebut, kebijakan pemerintah melakukan pembatasan perjalanan merupakan upaya perlindungan kepada masyarakat sekaligus untuk mengendalikan penyebaran Covid-19 yang masih berlangsung, seperti apa yang tertuang dalam Surat Edaran (SE) Nomor 03 Tahun 2020.

Selain itu, ia meminta kepada para pelaku usaha terutama di sektor pariwisata dapat memahami situasi pandemi Covid-19 yang masih berlangsung di Indonesia.

"Perlu diketahui, apabila pandemi Covid-19 dapat dikendalikan dengan baik maka akan cepat pemulihan ekonomi, termasuk di sektor pariwisata," kata Wiku. [] (Grace Natalia Indah)

Berita terkait
Pekerjaan Berat Menkes Budi Gunadi Sadikin, Atasi Covid-19
Pekerjaan berat Budi Gunadi Sadikit setelah diangkat jadi Menteri Kesehatan, yakni mengatasi virus Covid-19
Langkah Polisi Mencegah Penyebaran Covid-19 di Jalan Tol
Polisi telah melaksanakan tes antigen yang ditujukkan kepada para pengendara mobil.
Solusi Pemprov DKI Soal Fasilitas untuk Pasien Covid-19
Pemprov DKI pastikan semua pasien Covid-19 mendapatkan fasilitas yang layak.