Juara Liga 1 Persija Harus Berjuang di Zona Degradasi

Persija Jakarta bertukar posisi dengan Semen Padang setelah menelan kekalahan 1-2 di laga Shopee Liga 1 2019. Kini, Persija ke zona degradasi.
Persija Jakarta masuk zona degradasi usai dikalahkan Semen Padang 1-2 di laga Shopee Liga 1 2019 di Stadion Patriot Chandrabahaga, Bekasi, Rabu 16 Oktober 2019. Tampak pemain Persija Ramdani Lestaluhu (kanan) berebut bola dengan pemain Semen Padang Vanderley. (Foto: ANTARA/Fakhri Hermansyah)

Jakarta - Persija Jakarta bertukar posisi dengan Semen Padang usai pertandingan Shopee Liga 1 2019. Dalam laga di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi, Rabu 16 Oktober 2019, Persija secara dramatis menelan kekalahan 1-2 dari Semen Padang. Kekalahan itu menjadikan Persija turun ke zona degradasi. Sebaliknya, Semen Padang berhasil keluar dari zona itu. 

Persaingan di zona bawah Liga 1 tampaknya lebih ketat dibandingkan zona atas. Bila di zona atas, Bali United sudah makin aman posisinya di puncak dan favorit juara, sebaliknya tim-tim papan bawah masih saling jegal agar tidak masuk zona degradasi. 

Ironisnya, Persija turut berpartisipasi memanaskan persaingan di papan bawah. Bila musim lalu Persija yang dimotori Marko Simic begitu perkasa dengan merebut gelar ganda, Piala Presiden dan Liga 1, kini mereka mengalami kesulitan. 

Di babak pertama, kami memiliki banyak peluang untuk mencetak lebih banyak gol. Kami juga hampir menguasai jalannya pertandingan di babak kedua. Kami unggul dalam penguasaan bola, tapi kami kalah

Padahal tulang punggung tim nyaris tak berubah. Namun keputusan tidak mempertahankan pelatih Stefano Cugurra yang membawa Persija meraih sukses dinilai sebagai blunder. Kini, pelatih yang akrab disapa Teco membawa Bali United bertengger di puncak klasemen. 

Kontras dengan Persija yang harus melakukan pergantian pelatih sampai tiga kali. Setelah eks pelatih tim nasional asal Bulgaria, Ivan Kolev, gagal yang kemudian didepak di awal kompetisi, Persija menunjuk Julio Banuelos untuk menangani Ramdani Lestaluhu dkk. 

Hasilnya ternyata tak jauh berbeda dengan Kolev alias jeblok. Pelatih asal Spanyol ini tak pernah berhasil membawa Macan Kemayoran ke papan tengah. Jangankan ke papan atas untuk bersaing dengan Madura United atau Arema FC, mereka bahkan mengalami kesulitan bertahan di papan tengah. 

Menelan Pil Pahit

Kini, Banuelos digantikan Edson Tavares yang terpaksa menelan pil pahit dalam debutnya. Harapan memberi kemenangan di laga perdana pupus karena Persija dikalahkan Semen Padang. Kekalahan di kandang sendiri yang membuat posisi tim eks Perserikatan ini turun ke zona degradasi. 

Kekalahan yang mengecewakan karena Persija mengawali laga dengan baik. Mereka bermain ofensif dengan mengurung pertahanan Kabau Sirah. 

Bahkan tuan rumah berhasil unggul setelah Simic mencetak gol dari titik penalti menit 16. Penalti diberikan setelah pemain depan Heri Sutanto dijatuhkan di kotak terlarang. Wasit menunjuk titik putih dan Simic yang menuntaskannya. 

Namun Persija gagal mempertahankan keunggulannya. Meski mampu menguasai permainan, namun mereka justru kebobolan di babak kedua.

Gol Semen Padang diciptakan Vendry Mofu yang masuk sebagai pemain pengganti. Tendangan dari dalam kotak penalti sukses menaklukkan Shahar Ginanjar di menit 57. 

Kemenangan Semen Padang ditentukan oleh Djonak Uropmabin. Gol Mariando secara dramatis tercipta saat pertandingan tersisa beberapa detik lagi. 

Gol tercipta lewat serangan balik yang dituntaskan Mariano di menit 90+4. Gol yang mengakhiri pertandingan dengan skor 2-1 untuk Semen Padang. 

Kekalahan yang membuat pelatih Tavares kecewa. Pasalnya Persija berpeluang memenangkan laga tersebut. Mereka lebih menguasai permainan dan menciptakan banyak peluang. Hanya, Persija tak bisa mengonversi peluang menjadi gol. 

"Tentunya saya sangat kecewa dengan hasil pertandingan itu," kata Tavares seperti dikutip Antara

Menurut dia Persija seharusnya bisa mencetak lebih dari satu gol. Selain tidak bisa memanfaatkan peluang, mereka juga terlena saat menyerang sehingga lengah dan bisa dimanfaatkan Semen Padang. 

"Di babak pertama, kami memiliki banyak peluang untuk mencetak lebih banyak gol. Kami juga hampir menguasai jalannya pertandingan di babak kedua. Kami unggul dalam penguasaan bola, tapi kami kalah," ujarnya. 

"Saya harus melakukan banyak evaluasi untuk memperbaiki tim. Banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan," tuturnya. 

Kekalahan itu yang membuat Persija bertukar posisi dengan Semen Padang. Kini Persija masuk zona merah karena menduduki peringkat 16 dengan poin 20. 

Sedangkan Semen Padang untuk kali pertama berhasil keluar dari zona merah. Tim yang musim lalu berkompetisi di Liga 2 ini menduduki peringkat 13 dengan poin 22. []

Baca juga: 

Berita terkait
Pelatih Persija Target Menang Saat Lawan Semen Padang
Pelatih anyar Persija Edson Tavaes, ingin memberikan kemenangan dalam debutnya saat tim melawan Semen Padang di Liga 1, Rabu 16 Oktober 2019.
Ini Alasan Dipecatnya Pelatih Banuelos oleh Persija
Hasil buruk yang diraih Persija Jakarta menjadikan pelatih pelatih Julio Banuelos diberhentikan. Kini, Persija menjadi pelatih baru.
Pelatih Bali United Dukung Kebangkitan Persija
Teco sendiri merupakan pelatih Persija Jakarta di musim 2017 dan 2018 dukung kebangkitan Perisja Jakarta pada Liga 1 Indonesia 2019
0
Investasi Sosial di Aceh Besar, Kemensos Bentuk Kampung Siaga Bencana
Lahirnya Kampung Siaga Bencana (KSB) merupakan fondasi penanggulangan bencana berbasis masyarakat. Seperti yang selalu disampaikan Mensos.