Jonius TP Hutabarat: Evaluasi Kadis Pariwisata Sumut

Anggota DPRD Sumut tidak setuju Festival Danau Toba (FDT) tahun 2020 ditiadakan. Sebaliknya, Kadis Pariwisata Sumatera Utara yang perlu dievaluasi.
dr Ria Telaumbanua memberikan keterangan kepada wartawan. (Foto: Tagar/Jonatan Nainggolan)

Tarutung - Anggota DPRD Sumatera Utara, Jonius TP Hutabarat tidak setuju Festival Danau Toba (FDT) tahun 2020 ditiadakan. Sebaliknya, kepanitiaan dan Kepala Dinas Pariwisata Sumatera Utara dr Ria Telaumbanua yang perlu dievaluasi kinerjanya.

"Saya tidak setuju dengan tindakan Gubernur Sumut yang meniadakan pesta Danau Toba, kalau hanya melihat kurangnya wisatawan pada saat pelaksanaannya. Akan tetapi panitia dan Kadis Parawisata yang perlu dievaluasi kinerjanya," kata mantan Kapolres Taput itu, Minggu 12 Januari 2020.

Menurut anggota DPRD Sumatera Utara dari daerah pemilihan kawasan Danau Toba itu, ada hal-hal yang kurang masuk akal dari sikap Edy Rahmayadi selaku Gubernur Sumut.

"Ada-ada saja Gubernur ini, sudah mau membasmi semua babi sekarang meniadakan pesta Danau Toba, ada apa gerangan," kata Jonius.

Dia berpendapat, seharusnya Edy Rahmayadi selaku Gubernur Sumatera Utara tidak secara tergesa-gesa memutuskan peniadaan FDT untuk tahun 2020.

Akan tetapi alangkah baiknya melakukan evaluasi kinerja bawahan sekaligus kepanitiaan FDT 2019 yang gagal.

Jonius TP Hutabarat mengatakan, kegagalan Festival Danau Toba 2019 lalu, dinilai ada kegagalan sistemik pada perencanaan.

"Mengapa masyarakat tidak datang berkunjung, berarti ada yang salah baik sisi promosinya, waktunya dan kegiatan yg tidak menarik," jelasnya.

Menurutnya, saat ini pemerintah pusat lagi serius mendukung wisata Danau Toba bahkan membentuk Otorita Danau Toba.

"Melihat hal ini sudah selayaknya pemerintah Sumut dan kabupaten diwilayah Danau Toba harus menyambutnya dengan serius. Dinasti parawisata Danau Toba bisa gagal apabila pemerintah daerah Provinsi dan Kabupaten tidak bersinergi utk memajukan wisata Danau Toba," katanya.

Ini ibarat pepatah, tak pandai menari maka lantai yang yang disalahkan

Dia berpendapat, kegiatan pesta Danau Toba bertujuan untuk memajukan budaya dan kearifan lokal yang ada sekaligus membuat evant perlombaan olah raga, sehingga wisatawan tertarik utk mengunjungi.

Jonius mengatakan, pihaknya sudah sepakat akan tetap mempertahankan event Festival DanaU Toba itu tetap terlaksana.

"Kami dari gedung dewan akan tetap menyuarakan. Pesta Danau Toba tidak boleh dihentikan guna percepatan wisata Danau Toba yang mendunia di era Jokowi,"pungkas Jonius Taripar Hutabarat.

Sementara Kepala Dinas Kebudayaan dan Parawisata Provinsi Sumatera Utara, dr Ria Telaumbanua, setelah berulangkali dihubungi Tagar belum berhasil dikontak memberi klarifikasi seputar isu peniadaan agenda tahunan Festival Danau Toba tahun 2020.

Sebelumnya, politikus PDIP Sumatera Utara, Sarma Hutajulu dalam keterangannya melalui media sosial Facebook, Jumat 10 Januari 2020 menyebut, Danau Toba sebagai kawasan strategis nasional diharapkan menjadi destinasi wisata yang banyak dikunjungi wisatawan sebagaimana target 10 destinasi wisata yang sedang digenjot pemerintah pusat.

Program tersebut harusnya didukung oleh Pemprov Sumatera Utara maupun pemda se-kawasan Danau Toba lewat berbagai event wisata maupun budaya.

"Festival Danau Toba menjadi salah satu acara rutin yang dilakukan sejak dulu dalam rangka memperkenalkan Danau Toba ke penjuru dunia. Sayangnya event FDT tersebut akan ditiadakan di tahun ini karena setiap tahun Pemprovsu gagal mengemas acara tersebut menjadi acara yang menarik wisatawan," katanya.

Dia menilai, selama ini acara FDT hanya dijadikan proyek semata karena tidak menjadikan masyarakat dan pemkab se-kawasan Danau Toba menjadi subjek atau pemilik event tersebut dan hanya dijadikan penonton.

Padahal faktor pendukung kesuksesan event tersebut salah satunya lewat partisipasi masyarakat dengan keragaman budaya, kuliner, produk khas yang mereka miliki untuk disuguhkan kepada para wisatawan.

"Ini ibarat pepatah, tak pandai menari maka lantai yang yang disalahkan," tukasnya.[]

Berita terkait
DPRD Sumut Tak Setuju Festival Danau Toba Ditiadakan
Penghapusan Festival Danau Toba 2020 oleh Dinas Kebudayaan dan Parawisata Sumatera Utara menuai reaksi keras di DPRD Sumut.
Festival Danau Toba Ditiadakan, Begini Reaksi Publik
Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi menyebut akan menghapus Festival Danau Toba (FDT) 2020. Ragam reaksi muncul.
Demo di Poldasu, Dugaan Korupsi Festival Danau Toba
Mahasiswa demo ke Polda Sumatera Utara, ungkap dugaan korupsi di Pemprovsu termasuk pelaksanaan Festival Danau Toba 2019.
0
Melihat Epiknya Momen Malam HUT DKI Jakarta Lewat Lensa Galaxy S22 Series 5G
Selain hadir ke kegiatan-kegiatan yang termasuk ke dalam agenda perayaan HUT DKI Jakarta, kamu juga bisa merayakannya dengan jalan-jalan.