Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyatakan, tahun 2020 kemarin menjadi tahun dengan ujian yang teramat berat karena pandemi Covid-19 yang mewabah global.
Jokowi menekankan, wabah virus corona jenis baru itu telah mengakibatkan munculnya krisis kesehatan, disertai dengan krisis perekonomian yang melanda sedikitnya 215 negara dunia.
Tahun 2021 akan menjadi catatan sejarah sebagai tahun pemulihan kehidupan kita semua.
Dalam catatannya, total kasus positif Covid-19 dunia sudah mencapai 82 juta orang, dengan kematian 1,8 juta orang. Di sisi bersamaan, banyak yang kehilangan pekerjaan, banyak orang kehilangan nafkah di tahun 2020 yang disebutnya merupakan krisis terberat dalam sejarah dunia. Namun, ia mengajak putra-putri bangsa Indonesia untuk tetap bersyukur dan tegar beradaptasi dengan kebiasaan baru.
Baca juga: Kasus Rizieq Shihab Lanjut, Ruhut: Pak Jokowi Jadikan Hukum Itu Panglima
"Kita tetap bisa tegak menjalankan roda kehidupan. Kita mampu beradaptasi dengan cara-cara baru, agar wabah ini bisa kita batasi dan permasalahan perekonomian bisa kita selesaikan satu demi satu," kata Jokowi dalam sambutannya di akun YouTube Sekretariat Presiden, dilihat Jumat, 1 Januari 2021.
Dia pun meminta masyarakat masih harus tetap disiplin mengatasi penyebaran kasus Covid-19, untuk menaati protokol kesehatan dengan memakai masker, menjaga jarak, dan cuci tangan, untuk membendung meluasnya wabah.
Baca juga: Salurkan Bansos Rp 110 Triliun, Jokowi: Jangan Sampai ada Potongan
"Jangan lengah, jangan menganggap remeh. Dengan kesehatan masyarakat yang pulih, kepercayaan dunia meningkat, maka pemulihan ekonomi akan terjadi di tahun 2021," ujarnya.
"Bersama-sama insya Allah kita mampu mengatasi ujian berat ini tahun 2021 akan menjadi catatan sejarah sebagai tahun pemulihan kehidupan kita semua. Selamat tahun baru 2021, semoga Tuhan Yang Maha Esa memberikan rahmat dan hidayahnya kepada kita semuanya," kata Presiden Jokowi. []