Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyinggung soal peluang memulihkan sekaligus meningkatkan kondisi investasi di Indonesia.
Menurutnya, baru-baru ini, di tengah tekanan ekonomi akibat pandemi Covid-19, Indonesia memperoleh perpanjangan fasilitas Generalized System of Preferences (GSP) dari Amerika Serikat (AS) yang memungkinkan produk-produk Tanah Air lebih mudah memasuki pasar AS.
Ini memang kalau dibandingkan negara lain ya masih jauh lebih baik. Tapi ini patut kita berikan tekanan untuk yang kuartal keempat
"Kita harapkan ekspor kita akan bisa naik melompat karena fasilitas GSP ini diberikan kepada kita," kata Jokowi saat memimpin sidang kabinet paripurna yang digelar di Istana Negara, Jakarta, Senin, 2 November 2020.
Selain itu, Presiden Jokowi juga melihat adanya kesempatan dari perpanjangan fasilitas tersebut untuk dapat menarik investasi ke Indonesia.
"Orang ingin mendirikan industri, pabrik, dan perusahaan di Indonesia akan menjadi lebih menarik karena untuk masuk ke Amerika kita diberikan fasilitas itu," ujar Jokowi.
Masih dibidang Ekonomi, Jokowi memberikan arahan kepada jajarannya untuk mempercepat realisasi belanja anggaran pada kuartal keempat tahun 2020. Ia meminta di kuartal terakhir ini agar realisasi tersebut benar-benar berada pada titik yang paling maksimal.
"Kuartal keempat ini sangat penting agar bisa memperbaiki lagi. Syukur bisa masuk ke positif di kuartal yang keempat sehingga belanja (anggaran), spending, harus menjadi kejar-kejaran kita semua," tuturnya.
Ia menambahkan, pada kuartal kedua lalu, pertumbuhan ekonomi nasional berada di angka minus 5,32 persen. Sementara di kuartal tiga, kata Jokowi, kondisi serupa diperkirakan masih akan terjadi meski berada dalam tren yang semakin membaik.
- Baca juga: Presiden Jokowi Beri Wejangan ke Penerima Beasiswa LPDP
- Baca juga: Stafsus Milenial Dinilai Gagal Terjemahkan Perintah Jokowi
"Ini memang kalau dibandingkan negara lain ya masih jauh lebih baik. Tapi ini patut kita berikan tekanan untuk yang kuartal keempat," ucap Jokowi.[]