Jokowi Sebut Buka Dua Pos Menteri Baru

Jokowi menyebut akan membuat pos kementerian baru pada kabinet periode kedua, yaitu Kementerian Investasi dan Kementerian Ekspor RI.
Presiden Joko Widodo didampingi Seskab Pramono Anung dan Menteri ESDM Ignasius Jonan memberikan tanggapan saat mendatangi Kantor Pusat PLN, Jakarta, Senin, 5 Juli 2019. Kedatangan Presiden ke PLN untuk meminta penjelasan atas matinya listrik secara massal di sejumlah wilayah. (Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay)

Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut akan membuat pos kementerian baru pada kabinet periode kedua, yaitu Kementerian Investasi dan Kementerian Ekspor RI.

Jokowi mengatakan, dua kementerian baru akan mampu memaksimalkan kerja pemerintahan yang dipimpinnya bersama Ma'ruf Amin.

Iya, ada kementerian baru, yakni Kementerian Investasi dan Kementerian Ekspor RI

Hal tersebut diungkapkan Jokowi saat silaturrahmi dengan pemimpin redaksi media massa nasional di Istana Merdeka, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Rabu, 14 Agustus 2019.

”Iya, ada kementerian baru, yakni Kementerian Investasi dan Kementerian Ekspor RI. Ada juga kementerian yang digabung,” kata Jokowi.

Jokowi mengaku telah merampungkan susunan kabinetnya. Namun, ia masih menunggu waktu yang tepat untuk mengumumkannya.

"Penyusunan kabinet mendatang sudah selesai. Sudah rampung. Tinggal diumumkan saja," kata Jokowi.

Jokowi yang didampingi Menteri Sekretaris Negara Pratikno mengatakan, kabinet mendatang diharapkan mampu bekerja secara cepat dan memunyai parameter keberhasilan kerja terukur. Pos menteri yang dibentuk Jokowi berasal dari tokoh beragam kalangan.

“Semua unsur terwakili, profesional, partai politik, agamawan, daerah, gender, semuanya,” ucap pria asal Solo itu.

Namun, ia enggan memerinci perwakilan golongan mana yang bakal mendominasi kabinet pada periode kedua kepemimpinannya.

”Komposisinya sangat lengkap. Dijamin tak mengecewakan,” ujarnya. []

Baca juga:

Berita terkait
Jokowi Pacu Pengembangan Pertanian di Humbahas
Menteri Pertanian akan menindaklanjuti kunjungan Presiden Jokowi akhir Juli 2019 lalu ke Kabupaten Humbahas.
Pertemuan Adian Napitulu dengan Jokowi, Bahas Apa?
Aktivis 1998 Adian Napitulu diundang Presiden Joko Widodo ke Istana Negara, Jakarta, Selasa, 12 Agustus 2019.
Gerindra Tanggapi Merapatnya Demokrat ke Jokowi
Fadli menilai setiap partai politik memiliki arah dan strategi politik masing-masing sehingga harus dihormati.
0
Serangan ke Suharso Monoarfa Upaya Politik Lemahkan PPP
Ahmad Rijal Ilyas menyebut munculnya serangan yang ditujukan kepada Suharso Manoarfa merupakan upaya politik untuk melemahkan PPP.