Jokowi Kalah di Madura, Ini Sebabnya

Pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin kalah di tiga kabupaten di Pulau Madura. Tiga kabupaten kabupaten yakni Pamekasan, Sumenep, dan Sampang.
Masalah kuliah susah, Jokowi berikan solusi dengan Kartu KIP. (Foto: Antara/Puspa Perwitasari)

Surabaya - Pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin kalah di tiga kabupaten di Pulau Madura. Tiga kabupaten kabupaten yakni Pamekasan, Sumenep, dan Sampang. Jokowi-Amin hanya mampu menaklukan suara Prabowo-Sandi di Bangkalan.

Ketua Tim Kampanye Daerah (TKD) Jokowi-Ma'ruf Amin Jawa Timur Machfud Arifin memberi alasan Madura merupakan basis Prabowo Subianto sehingga sangat sulit ditaklukkan. Bangkalan berhasil dikuasai Jokowi untuk mengobati luka.

Pada Pemilu 2014 Prabowo Subianto bersama Hatta Rajasa berhasil menguasai empat kabupaten di Madura melawan Jokowi- Jusuf Kalla

Selain tiga kabupaten, Jokowi juga harus dibuat kecewa di Pacitan, Bondowoso dan Sitobondo karena dikuasai paslon nomor 02, meskipun sudah berjuang keras dengan mendekatkan ke masyarakat. Jokowi bahkan harus kalah dengan selisih seribu suara di Situbondo.

Baca juga: Panglima TNI Sebut Pemilu 2019 Paling Rumit

"Memang ada yang harus dievaluasi untuk basisnya Pak Prabowo di Madura sejak dulu. Terus Bondowoso, Situbondo, dan Pacitan memang itu markasnya (Prabowo)," terangnya.

Meski Jokowi -Amin kalah di enam kabupaten, TKD tetap puas dengan perolehan suara yang telah direkapitulasi KPU Jatim. Jokowi unggul di 32 kabupaten/kota dengan perolehan 65,7 persen suara. Sementara Prabowo-Sandi hanya memperoleh 34,3 persen suara.

Perolehan suara ini dibilang meningkat jika dibandingkan pemilu sebelumnya. Saat itu Joko Widodo yang berpasangan dengan Jusuf Kalla unggul 53,17 persen, berbanding 46,83 persen dari suara Prabowo-Hatta.

Machfud ArifinKetua Tim Kampanye Daerah (TKD) Jokowi-Ma'ruf Amin Jawa Timur Machfud Arifin (Foto: Tagar/Adi Suprayitno)

Pemilu 2014 Jokowi menang di 24 daerah. Sementara pemilu kali ini unggul di 32 daerah.

"Luar biasa dulu kami di 2014 kalah di 14 wilayah. Sekarang kami sudah bisa ambil delapan wilayah," ujar mantan Kapolda Jatim itu.

TKD Jawa Timur ditargetkan menang 70 persen di Jatim. Namun rupanya kemenangan hanya 65,7 persen dengan selisih 7,7 juta. Menurut Machfud, jika dihitung dengan selisih kemenangan sekitar 14 juta suara secara nasional, selisih 7,7 juta suara di Jatim tersebut menyumbang 51 persen.

"Sebelumnya ada beberapa daerah yang tidak boleh kalah. Tapi tidak apa-apa. Yang penting Jatim sekarang sudah beri konstribusi kemenangan 51 persen kemenangan se-nasional," pungkasnya. []

Berita terkait
0
LaNyalla Minta Pemerintah Serius Berantas Pungli
Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti, meminta pemerintah serius memberantas pungutan liar (pungli). Simak ulasannya berikut ini.