Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan antusiasmenya terhadap konsep pembangunan ibu kota baru di Puncak Bukit Sepaku, Penajem Paser Utara, Kalimantan Timur (Kaltim), yang nantinya bakal ramah lingkungan dan bebas dari polusi.
Tidak ada polusi, enggak ada limbah, yang banyak orang berjalan kaki, naik sepeda, naik transportasi umum, yang bebas emisi.
Lokasi ini akan dibangun klaster pemerintahan, termasuk Istana Kepresidenan. “Klaster pemerintahan tadi tempatnya kira-kira yang kita lihat tadi di sana,” kata Jokowi seusai meninjau lokasi.
Baca juga: Kemenhub Kaji Penggunaan Bus Amfibi di Ibu Kota Baru
Menurutnya, Istana Kepresidenan akan berada di puncak bukit di wilayah Sepaku. Sementara, kantor berbagai kementerian akan berada di sekitarnya.
Jokowi optimis konsep ini bakal berhasil direalisasikan, meskipun daerah yang akan dibangun memiliki kontur geografis yang menantang, berupa perbukitan.
Dia melanjutkan, Puncak Bukit Sepaku bakal menjadi daya tarik para arsitektur yang nantinya merancang ibu kota negara di luar Pulau Jawa itu.
"Setelah melihat kemarin, justru itu kalau kita bawa urban planner atau membawa arsitek ke tempat lokasi. Saya berikan jaminan mereka pasti akan sangat senang sekali dengan kondisi yang naik turun berbukit seperti itu, karena akan lebih cantik dan lebih indah dibanding kalau hanya datar saja," kata Jokowi di Balikpapan, Rabu, 18 Desember 2019.
Presiden RI ke-7 itu menuturkan, letak geografis ibu kota negara di Kalimantan Timur, sangat strategis, kian mudah dijangkau dengan dibangun jalan tol yang menghubungkan antar kota di sekitarnya.
"Sepaku dengan Balikpapan dekat sekali. Kemarin muter sampai dua setengah jam itu karena memang muter. Tapi kalau nanti tolnya dilangsungkan itu paling 30 menit sampai," katanya.
Baca juga: Jokowi Bangun Ibu Kota: Bagi-bagi Proyek Ya
Lokasi yang pada, Selasa, 17 Desember 2019 sempat ditinjau Jokowi, berdekatan dan menghadap sebuah teluk. Tidak hanya itu, Jokowi menyebut kawasan ibu kota negara berdiri di kawasan hutan tanaman industri (HTI) yang akan dihijaukan kembali.
"Saya sudah perintahkan ke Menteri Kehutanan (Siti Nurbaya) untuk dibuatkan kebun bibit, dibuatkan nursery yang kurang lebih 100 hektare yang mungkin akan memuat jutaan bibit di situ," tuturnya.
Menurut dia, rencana itu harus segera diwujudkan agar kawasan ini nantinya dapat menjadi sebuah kawasan hijau, penuh dengan oksigen.
"Tidak ada polusi, enggak ada limbah, yang banyak orang berjalan kaki, naik sepeda, naik transportasi umum, yang bebas emisi. Yang ada adalah mobil-mobil listrik yang juga zero emission," kata Jokowi. []