Jokowi Evaluasi PSBB, Bakal Ada Perbaikan Sistem

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan akan memperbaiki sistem Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang sudah diterapkan di beberapa daerah.
Jokowi. (Foto: Facebook/Presiden Joko Widodo)

Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan akan memperbaiki sistem Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Hal itu dia sampaikan dalam rapat terbatas (ratas) guna mendengarkan evaluasi penerapan PSBB akibat penyebaran virus corona atau Covid-19 di Indonesia.

"Hari ini saya ingin ada evaluasi total dari apa yang telah kita kerjakan dalam penanganan Covid-19 ini terutama evaluasi PSBB. Secara detail kekurangan apa, plus minus apa, sehingga kita bisa perbaiki," kata Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta, Senin, 20 April 2020.

Selain itu, dia menekankan kepada seluruh kepala daerah di provinsi, kabupaten, dan kota mengenai pengecekan atau tes terhadap masyarakat setempat. Menurut Jokowi, hal itu harus gencar dilakukan untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di seluruh wilayah di Tanah Air.

Baca juga: Langgar Aturan PSBB Jakarta, 23 Perusahaan Ditutup

"Pentingnya pengujian sampel secara masif, kemudian diikuti pelacakan yang progresif dan mengisolasi yang terpapar dengan ketat. Tiga hal ini yang terus ditekankan kepada daerah," ucap mantan Wali Kota Solo itu.

Hari ini saya ingin ada evaluasi total dari apa yang telah kita kerjakan dalam penanganan Covid-19 ini terutama evaluasi PSBB.

Baca juga: Daftar Permohonan PSBB yang Ditolak Menkes Terawan

Sebelumnya, salah satu contoh daerah di Indonesia, jumlah pasien positif virus corona Aceh bertambah menjadi 6 orang setelah dilakukan rapid test (RT). Begitu juga dengan pasien dalam pengawasan (PDP) dan orang dalam pemantauan (ODP).

Secara terpisah, Juru Bicara Covid-19 Aceh Saifullah Abdulgani mengatakan, berdasarkan hasil uji RT PCR terhadap swab PDP berinisial NS asal Kabupaten Gayo Lues, Aceh, disimpulkan positif terpapar virus corona (Covid-19).

"Data akumulatif positif Covid-19 di Aceh bertambah 1 kasus, kini menjadi 6 kasus hingga Sabtu, 18 April 2020. Rinciannya, 1 orang dalam perawatan, 4 orang sudah sembuh, dan 1 orang meninggal dunia Maret 2020 lalu," kata Saifullah Abdulgani dalam laporannya yang diterima Tagar, Sabtu, 18 April 2020. 

Kemudian, dari segi transportasi publik Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi yang juga Menteri Perhubungan Ad Interim Luhut Binsar Pandjaitan menegaskan kereta rel listrik (KRL) Commuter Line Jabodetabek akan tetap beroperasi dengan pembatasan waktu dan pengendalian penumpang sampai bantuan sosial (bansos) dari pemerintah sudah diterima masyarakat.

Dia menjelaskan selama masa PSBB masih ada delapan sektor usaha yang diizinkan beroperasi seperti yang bergerak di bidang kesehatan dan pangan, sehingga para pekerjanya masih membutuhkan moda transportasi massal seperti KRL untuk berangkat ke tempat kerjanya.

"Pak Menko Luhut mendapatkan laporan bahwa penumpang KRL itu mayoritas adalah pekerja. Jadi, kita juga tidak ingin seperti mereka yang bekerja di fasilitas kesehatan jadi terdampak jika KRL ini disetop operasionalnya," kata Juru bicara Menko Kemaritiman dan Investasi Jodi Mahardi dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat, 17 April 2020. []

Berita terkait
Polda Jatim Contoh Jakarta Terapkan Sanksi PSBB
Polda Jatim saat ini sedang mematangkan teknis pengamanan penerapan PSBB di Kota Surabaya, sebagian Kabupaten Sidoarjo dan Gresik.
Tri Rismaharini Tunggu Pergub Soal PSBB di Surabaya
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengatakan untuk aturan terkait PSBB masih menunggu Peraturan Gubernur dari Khofifah Indar Parawansa.
PSBB Kab Tangerang, Warga: Kalo Ga Keluar Ga Makan
PSBB yang sudah dilaksanakan di Kabupaten Tangerang, ternyata masih banyak warga yang tidak mentaatinya.Banyak dari mereka tak menggunakan masker.
0
Sejarah Ulang Tahun Jakarta yang Diperingati Setiap 22 Juni
Dalam sejarah Hari Ulang Tahun Jakarta 2022 jatuh pada Rabu, 22 Juni 2022. Tahun ini, Jakarta berusia 495 tahun. Simak sejarah singkatnya.