Jokowi Diminta Jangan Subjektif Mengajukan Calon Kapolri

Anggota Komisi III DPR RI Junimart Girsang berharap Presiden Jokowi mengedepankan objektivitas dalam mengajukan calon kapolri ke DPR RI.
Anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi PDIP Junimart Girsang. (Foto: Tagar/IG)

Jakarta - Anggota Komisi II DPR RI dari Fraksi PDIP Junimart Girsang berharap Presiden Jokowi mengedepankan pola objektivitas dalam mengajukan calon kapolri ke DPR RI.

Hal itu disampaikan politisi PDIP tersebut saat dihubungi lewat pesan WhatsApp, Selasa, 12 Januari 2021.

Menurut Junimart, sejauh ini terkait calon kapolri surat presiden atau surpresnya belum masuk ke DPR RI.

Pihaknya, kata dia, masih menunggu siapa calon kapolri yang diajukan Presiden Jokowi, satu dari lima jenderal terbaik polisi saat ini.

"Semua punya plus minus. Kami harapkan Presiden menganut asas objektivitas dalam pengajuan calon kapolri ini ke DPR. Hindarkan pola subjektifitas," kata Junimart.

Karena menurut dia, lima nama calon yang sudah diajukan Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) punya keunggulan masing-masing.

Ya, rekrutmen polisi dan promosi jabatan juga harus menjadi program utama kapolri untuk menghindari pungli dan korupsi

"Harus lihat track record-nya, prestasi kerjanya. Yang pasti calon kapolri yang diajukan harus mumpuni dan bisa membenahi internal Polri," sambung Junimart.

Selain itu, Junimart meminta sosok kapolri ke depan memiliki agenda utama soal pemberantasan korupsi dan pungutan liar yang masih terjadi di tubuh Polri.

"Ya, rekrutmen polisi dan promosi jabatan juga harus menjadi program utama kapolri untuk menghindari pungli dan korupsi," tukasnya.

Diketahui, Presiden Jokowi sudah menerima lima calon kapolri yang nantinya salah satu diantaranya diusulkan sebagai pengganti Kapolri Jenderal Idham Azis yang pada bulan ini memasuki masa pensiun.

Kelima nama calon tersebut semuanya jenderal bintang tiga atau berpangkat Komisaris Jenderal (Komjen) Polisi.

Baca juga: 

Hal itu sebagaimana disampaikan Ketua Kompolnas Mahfud Md yang juga Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan.

Kelimanya, yakni Wakil Kapolri Komjen Gatot Eddy Pramono, Kabareskrim Polri Komjen Listyo Sigit Prabowo, Kalemdiklat Polri Komjen Arief Sulistyanto, Kabaharkam Polri Komjen Agus Andrianto, dan Kepala BNPT Komjen Boy Rafli Amar.

Terkait pengusulan lima nama calon kapolri tersebut, Peneliti Indonesia Corruption Watch (ICW) Kurnia Ramadhana memberi sejumlah catatan.

Kurnia mengatakan, Presiden Jokowi perlu mempertimbangkan calon kapolri yang bisa membawa agenda pemberantasan korupsi di tubuh Polri.

Hal itu karena sejauh ini persepsi publik terhadap institusi Polri sendiri masih negatif merujuk pada survei LSI pada Desember 2020 lalu di mana tingkat kepercayaan publik hanya 59,7 persen.

Begitu juga dengan survei ICW dan LSI pada 2018 lalu. Dalam survei itu terungkap bahwa potensi terbesar pungutan liar ada pada institusi Polri.

"Maka dari itu Presiden perlu mempertimbangkan calon kapolri yang bisa membawa agenda pemberantasan korupsi di tubuh kepolisian," tukas Kurnia.

Menurut dia, Presiden bisa saja menggunakan instrumen atau lembaga pengawas, seperti Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), dan Direktorat Jenderal Pajak untuk melihat kepatuhan Laporan Harta Kekayaan Pejabat Negara (LHKPN) ataupun transaksi mencurigakan di antara calon Kapolri saat ini.

"Jangan sampai praktik buruk seperti pencalonan Komjen Pol Budi Gunawan terulang kembali pada pergantian kapolri saat ini," ujar Kurnia.[]

Berita terkait
DPR: Cuma Jokowi yang Tahu Kapolri Pengganti Idham Azis
Wakil ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad menyebut hanya Presiden Jokowi yang mengetahui siapa pengganti Kapolri Idham Azis.
Politisi NasDem Rekomendasikan Listyo Sigit Prabowo Jadi Kapolri
Politisi NasDem non-aktif Irma Suryani Chaniago merekomendasikan Listyo Sigit Prabowo sebagai calon Kepala Kepolisian Republik Indonesia.
Jokowi Akan Pilih Teman Sekampung Jadi Kapolri
Pengamat Politik dari Universitas Al Azhar Indonesia (UAI), Ujang Komarudin mengatakan Presiden Jokowi akan pilih Kapolri sekampungnya.