Jakarta - Jokowi Center mengecam dan mengutuk rasisme terhadap siapapun, termasuk terhadap orang asli Papua. Apalagi sampai berujung rusuh di Manokwari dengan pembakaran gedung DPRD.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Jokowi Center Imanta Ginting mengatakan, Indonesia merupakan Negara Kesatuan dan Negara Hukum, jadi segenap Rakyat Indonesia berkududukan sama di mata hukum sebagai warga Negara.
Jokowi Center mengecam atau mengutuk rasisme terhadap siapapun termasuk terhadap orang asli Papua.
"Terkait kejadian yang sedang dialami saudara kita masyarakat Papua, kita sangat menyayangkan kejadian tersebut, Jokowi Center mengecam atau mengutuk rasisme terhadap siapapun termasuk terhadap orang asli Papua," ucap Imanta Ginting.
Ia mengatakan, kesamaan hak kita sebagai warga negara dilindungi Undang-Undang, Jokowi Centre sangat mengecam dan mengutuk prilaku rasisme.
Mengutip dari Antara, Gubernur Papua Lukas Enembe berencana menerima rombongan pendemo yang telah berjalan kaki dari Waena hingga Jayapura di halaman Kantor Gubernur Dok II Jayapura.
Massa yang berjalan kaki dari Waena telah sampai di Entrop, Distrik Jayapura Selatan, Kota Jayapura.
Aksi demo damai berupa long march atau berjalan kaki ini dimulai pukul 09.30 WIT di beberapa titik kumpul. Hampir seluruh pertokoan yang dilewati massa memilih untuk menutup usahanya.
Bahkan, sejumlah instansi pemerintah ada yang memulangkan pegawainya lebih awal seperti Majelis Rakyat Papua (MRP).
Kondisi jalan utama pun macet parah karena digunakan massa untuk berjalan kaki sehingga masyarakat yang hendak beraktivitas jauh memilih untuk tinggal di rumah atau bahkan menunggu massa lewat.
"Rencananya saya hendak mengambil toga untuk wisuda di kampus, namun karena demo akhirnya kampus ditutup, akhirnya saya menunggu di rumah teman sampai jalan bisa lancar kembali," kata Ruth, seorang mahasiswa Universitas Cenderawasih, Senin, 19 Agustus 2019, seperti diberikan Antara. []