Bantul - Covid-19 atau virus Corona yang mulai menjamah hingga Tanah Air tidak menghalangi agenda Jogja International Furniture and Craft Fair Indonesia (JIFFINA) 2020 untuk tetap bergulir di Jogja Expo Center (JEC), pada 14 hingga 17 Maret 2020. Acara serupa di China, Vietnam dan Malaysa dibatalkan akibat Coronavirus.
Ketua Komite JIFFINA 2020 Endro Wardoyo mengatakan, 300 perusahaan mebel papan atas bakal ambil bagian dalam kegiatan rutin yang sudah memasuki tahun kelima tersebut. Ada berbagai pertimbangan JIFFINA 2020 tetap bergulir di tengah wabah Corona.
Menurut dia sejumlah event serupa di sejumlah negara, seperti China, Vietnam, hingga Malaysia, terpaksa dibatalkan penyelenggaraannya. "Dalam technical meeting kita bahas bersama-sama. Tapi, bagaimanpun juga perusahaan-perusahaan itu sudah melakukan persiapan sangat matang. Sampai akhirnya diputuskan tetap digelar," ujarnya, dalam jumpa pers di JEC, Bantul, Kamis 12 Maret 2020.
Endro menjelaskan salah satu pertimbangan utama JIFFINA 2020 tetap digelar adalah perusahaan-perusahaan tersebut, apalagi dampak tren buyer yang sudah melakukan registrasi online via website-nya terus meningkat.
"Karena semua ditunda, jadi hanya di tiga negara saja yang tetap bergulir, di Thailand, Filipina, kemudian Indonesia. Oleh sebab itu, tren buyer semakin naik, karena mereka juga butuh barang," jelasnya.
Ini memontum menggenjot neraca perdagangan, khususnya komoditas furniture.
Sejak wabah Corona, ekspor furniture yang selama ini 30 persen didominasi oleh China, otomatis menjadi tersendat dalam tiga bulan terakhir. Menurutnya, hal tersebut harus dijadikan momentum untuk menggenjot industri furniture Indonesia.
"Ini memontum menggenjot neraca perdagangan, khususnya komoditas furniture. Paling tidak, lewat JIFFINA 2020, pengusaha dan UKM bisa terus memasarkan produknya, di tengah kondisi yang tidak menentu ini," ungkapnya.
Ia memastikan buyer dari luar negeri, seperti Iran, Italia, atau Korea Selatan tetap akan menghadiri JIFFINA 2020, karena pemerintah memang tidak mengeluarkan travel warning. Tapi, lanjutnya, mereka tetap diskrining ketat sejak di airport.
"Ya, mereka juga harus membawa surat keterangan sehat dari negaranya, untuk bisa masuk ke Indonesia. Jadi, yang ke sini nanti itu yang sudah lolos skrining. Buyer lokal tidak perlu khawatir," ungkapnya.
Selain itu, pihaknya pun melakukan upaya antisipasi agar jangan sampai terjadi penyebaran virus di ajang JIFFINA 2020 ini. Bukan tanpa sebab, ia menyebutkan, paling tidak 4.500 orang bakal menghadiri agenda bertaraf internasional selama tiga hari.
Sementara itu Ketua Forum JIFFINA Jawa-Bali Timbul Raharjo berujar penyelenggaraan JIFFINA 2020 bersamaan dengan konferensi tahunan ASEAN Furniture Industries Council (AFIC) di Yogyakarta. "Dalam momen ini kami adalah tuan rumah, jadi kami akan melakukan yang terbaik dalam menyambut teman-teman dari negara-negara lain," ungkapnya.
Senada dengan Endro, Timbul berharap JIFFINA 2020 bisa memperbaiki perdagangan Indonesia dan meningkatkan perekonomian negara. "JIFFINA menjadi momentum mendongkrak neraca perdagangan kita," kata dia. []
Baca Juga: