Target JIFFINA 2020 di Yogyakarta USD 80 Juta

Ajang pameran furniture dan kerajinan JIFFINA 2020 kembali digelar di Yogyakarta. Melibatkan 300 perusahaan dengan target transaksi USD 80 juta.
Panitia JIFFINA 2020 saat melaporkan rencana pelaksanaan pameran tahun ini kepada Gubernur DIY. (Foto:Tagar/Ratih Keswara)

Yogyakarta - Jogja International Furniture and Craft Fair Indonesia (JIFFINA) 2020 akan segera digelar. Ajang pameran furniture dan kerajinan berskala internasional ini menempatkan kegiatan visit factory sebagai unggulan. Target transaksi USD 80 juta

“Masih seperti penyelenggaraan tahun-tahun sebelumnya, JIFFINA ke-5 ini juga tetap dilengkapi kegiatan visit factory. Kegiatan ini menjadi keunggulan kami karena memang tidak ada di pameran mebel atau kerajinan mana pun,” ujar Ketua Komite JIFFINA 2020 Endro Wardoyo usai menemui Gubernur DIY Sri Sultan HB X di Kepatihan, Yogyakarta, Rabu 8 Januari 2020.

Endro mengatakan, pelaksanaan JIFFINA 2020 akan diselenggarakan 14-17 Maret 2020 di Jogja Expo Center. Namun pada 15 Januari 2020 nanti akan dilakukan lauching terlebih dahulu di Hotel Royal Ambarrukmo.

Untuk kegiatan visit factory, Endro mengatakan, pihaknya nanti akan menyediakan kendaraan-kendaraan yang akan mengantarkan para buyer yang berminat mengunjungi pabrik-pabrik pembuat mebel maupun kerajinan di DIY. Kunjungan pun dibebaskan kapan pun selama empat hari pameran dilaksanakan.

Kegiatan ini menjadi keunggulan kami karena memang tidak ada di pameran mebel atau kerajinan mana pun.

“Selain visit factory, kami juga akan menggelar konferensi dan talkshow di sela-sela pameran. Kami pun berharap para buyer dan nilai transaksi di JIFFINA 2020 ini melebihi tahun-tahun sebelumnya,” katanya.

Dia mengatakan kepesertaan pada JIFFINA kali ini cukup banyak. Sampai saat ini sudah ada lebih dari 300 perusahaan mebel dan kerajinan yang menyatakan siap bergabung. Dari jumlah itu, 50% di antaranya ialah perusahaan asal DIY, sisanya berasal dari daerah-daerah di Jawa dan Bali.

Melalui JIFFINA 2020, panitia pun menargetkan transaksi yang dilakukan bisa mencapai USD 80 juta. Sedangkan untuk buyer, bisa pula melampaui tahun lalu yang mencapai 1.030 buyer dari 65 negara. “Kami berharap pameran ini bisa menjadi salah satu momentum memperbaiki performa neraca perdagangan negara kita. Dengan begitu, kita bisa meningkatkan ekonomi negara,” imbuhnya.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Forum JIFFINA Jawa-Bali, Timbul Raharjo mengungkapkan, penyelenggaraan JIFFINA 2020 nantinya akan bersamaan dengan penyelenggaraan konferensi tahunan ASEAN Furniture Industries Council (AFIC) di Yogyakarta. 

“Tentunya kami sebagai tuan rumah akan melakukan yang terbaik dalam menyambut teman-teman dari negara-negara di ASEAN,” imbuh Ketua Asosiasi Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (Asmindo) DIY. []

Baca Juga:

Lihat Foto:


Berita terkait
Kerajinan Limbah Kayu Jepara Laris di Benua Biru
Pengembangan kerajinan limbah akar kayu berkembang sesuai dengan pangsa pasar yang tumbuh pesat, terutama dari kawasan Eropa.
Melatih Jemari Terampil di Sentra Gerabah Bantul
Quina Fatima, siswi asal Jakarta tampak serius membuat gerabah di Kasongan, Bantul. Di tempat ini, jemarinya dilatih terampil mengolah tanah liat.
Bisnis Kerajinan Tangan Beromzet Jutaan Rupiah
Semua berawal dari hobi yang ditekuni secara baik membuat kerajinan tangan yang dibuat Dewi Arisanti mampu meraih omzet jutaan rupiah.
0
Ini Alasan Mengapa Pemekaran Provinsi Papua Harus Dilakukan
Mantan Kapolri ini menyebut pemekaran wilayah sebenarnya bukan hal baru di Indonesia.