Jerman Akan Hentikan Semua Bantuan ke Afganistan

Menlu Jerman mengatakan bahwa semua bantuan Jerman ke Afganistan akan dihentikan, jika Taliban yang berkuasa
Gerilyawan Taliban berpatroli di Ghazni, Afghanistan (Foto: dw.com/id)

Jakarta – Menteri Luar Negeri (Menlu) Jerman, Heiko Maas, mengatakan Jerman akan menghentikan semua bantuan ke Afganistan jika Taliban mengambil alih kekuasaaan. Taliban mengklaim telah merebut kota strategis Ghazni.

Menlu Maas juga mengatakan bahwa negaranya akan menarik semua dukungan keuangan untuk Afganistan jika Taliban mengambil alih kekuasaan dan menerapkan Syariat Islam menurut interpretasi mereka.

"Kami memberi bantuan 430 juta euro (sekitar 16 Triliun Rupiah) setiap tahun," kata Heiko Maas. "Kami tidak akan memberikan satu sen pun ke Afganistan jika Taliban telah sepenuhnya mengambil alih negara ini dan memperkenalkan hukum Syariah," kata Menlu Jerman itu kepada televisi Jerman ZDF, 12 Agustus 2021.

Menlu Jerman Heiko MaasMenlu Jerman, Heiko Maas (Foto: dw.com/id)

Menlu Maas selanjutnya menerangkan, penarikan militer Jerman dari Afganistan merupakan konsekuensi dari penarikan pasukan AS. Tanpa pasukan AS dan keterlibatan NATO yang lebih luas, keterlibatan militer Jerman di negara itu tidak ada gunanya.

Heiko Maas sekali lagi menegaskan, Jerman telah menangguhkan deportasi ke Afganistan hingga setidaknya 31 Agustus 2021 sebagai reaksi menghadapi memburuknya situasi keamanan di negara itu.

1. Taliban Rebut Kota Strategis Ghazni

Taliban mengklaim telah merebut kota stategis Ghazni, 150 kilometer di barat daya ibukota, Kabul. Ini adalah ibu kota provinsi kesepuluh yang jatuh ke tangan kelompok itu dalam seminggu terakhir.

Pengungsi di afghanistanPengungsi dari berbagai wilayah yang lari ke Kabul untuk menghindari kekerasan Taliban (Foto: dw.com/id)

Taliban memposting video dan foto-foto online yang menunjukkan ciri khas kota itu, yang dimaksudkan untuk menunjukkan mereka benar-benar sudah memasuki kota. Pasukan pemerintah diberitakan masih menguasai markas intelijen di kota bersangkutan.

Kelompok Taliban sebelumnya sudah menguasai dua markas polisi di Ghazni sejak sekitar pertengahan Juli. Ghazni dengan sekitar 180.000 penduduk adalah jalur lalu lintas penting yang menghubungkan kota-kota terbesar di Afganistan.

2. AS: Kabul Bisa Jatuh Dalam 90 Hari

Para pejabat pertahanan dan intelejen AS mengatakan, Taliban dapat mengisolasi Kabul dalam waktu 30 hari dan mungkin menguasainya dalam waktu 90 hari ke depan. Kelompok militan itu merangsek cepat setelah pasukan AS dan pasukan asing lainnya ditarik mundur dan sekarang menguasai lebih dari seperempat ibu kota provinsi-provinsi di Afganistan,

Ribuan keluarga melarikan diri dari provinsi-provinsi ke ibukota Kabul untuk menghindari kekerasan. Pihak Barat berharap Taliban masih mau melakukan perundingan perdamaian, namun kelompok militan itu juga bisa berkuasa sendiri setelah merebut wilayah yang luas dalam waktu singkat.

Menurut jaringan berita Afghanistan 1TV, pemerintah Afganistan telah menawarkan opsi pembagian kekuasaan yang baru kepada Taliban di tengah kekhawatiran atas hilangnya wilayah kekuasaan di bawah Presiden Ashraf Ghani [hp/as (afp, rtr)]/dw.com/id. []

Berita terkait
Warga Amerika Didesak Segera Tinggalkan Afghanistan
Kedubes AS di Kabul mendesak warganya agar segera meninggalkan Afghanistan, sementara Taliban terus merangsek di negara itu
Usaha Pakistan Pertahankan Prakarsa Damai Afghanistan
Taliban berhasil menguasai puluhan distrik di Afghanistan, beberapa ibu kota provinsi sejak Mei 2021, ancam akan merebut wilayah lebih banyak lagi
Kekhawatiran Akan Terjadi Migrasi Intelektual Landa Afghanistan
Program Visa AS untuk warga Afghanistan yang pernah bekerja untuk kepentingan AS di Afghanistan timbulkan kekhawatiran migrasi intelektual
0
Elon Musk Sebut Pabrik Mobil Baru Tesla Rugi Miliaran Dolar
Pabrik mobil baru Tesla di Texas dan Berlin alami "kerugian miliaran dolar" di saat dua pabrik kesulitan untuk meningkatkan jumlah produksi