Warga Amerika Didesak Segera Tinggalkan Afghanistan

Kedubes AS di Kabul mendesak warganya agar segera meninggalkan Afghanistan, sementara Taliban terus merangsek di negara itu
Jubir Pentagon, John Kirby, memberikan keterangan pers mengenai situasi terakhir di Afghanistan, 12 Agustus 2021. AS telah mendesak warganya agar segera meninggalkan Afghanistan (Foto: voaindonesia.com)

Jakarta – Amerika Serikat (AS), 12 Agustus 2021, mendesak warganya agar segera meninggalkan Afghanistan, sementara Taliban terus merangsek di negara itu, merebut satu kota strategis di dekat ibu kota Kabul. Dalam pemberitahuan di situsnya, Kedutaan Besar Amerika di Kabul mengatakan, warga Amerika harus “meninggalkan Afghanistan segera dengan penerbangan komersial yang tersedia.”

Kedubes AS menawarkan bantuan bagi warga yang tidak dapat segera pergi karena alasan keuangan atau alasan lainnya tetapi memperingatkan, “Mengingat kondisi keamanan dan berkurangnya staf, kemampuan Kedutaan untuk membantu warga Amerika di Afghanistan sangat terbatas, di Kabul sekalipun.”

Hari Kamis, 12 Agustus 2021, Taliban merebut Ghazni, kota penting yang terletak sekitar 150 km barat daya Kabul, satu kota lagi yang direbut Taliban sejak Amerika mulai menarik pasukan dari negara itu pada Mei. Pasukan Amerika diperkirakan keluar akhir bulan ini.

tentara afghanistanSeorang tentara Angkatan Bersenjata Afghanistan berjaga di sebuah jalan di tengah pertempuran antara Taliban dan pasukan keamanan Afghanistan di Distrik Enjil, Provinsi Herat, 1 Agustus 2021 (Foto: voaindonesia.com/AP)

Ketua dewan Provinsi Ghazni, Naseer Ahmad Faqiri, mengatakan pada Kamis bahwa mayoritas provinsi itu dikuasai Taliban.

Penarikan itu memaksa pemerintah Afghanistan memerangi Taliban tanpa dukungan pasukan Amerika.

Pada 27 April 2021 lalu, Amerika memerintahkan pegawai pemerintah Amerika agar bekerja di luar kedutaan jika memungkinkan, mengingat peningkatan kekerasan di Kabul.

Juru bicara Departemen Luar Negeri, Ned Price, mengatakan awal pekan ini status kedutaan tidak berubah tetapi menambahkan bahwa pemerintah Amerika setiap hari mengevaluasi ancaman seputar misi diplomatik di sana (ka/jm)/voaindonesia.com. []

Berita terkait
Usaha Pakistan Pertahankan Prakarsa Damai Afghanistan
Taliban berhasil menguasai puluhan distrik di Afghanistan, beberapa ibu kota provinsi sejak Mei 2021, ancam akan merebut wilayah lebih banyak lagi
Menlu Iran Bertemu Utusan Khusus PBB Untuk Afghanistan
Utusan Khusus PBB untuk Afghanistan, Jean Arnault, langsungkan pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Iran, Mohammad Javad Zarif
Kekhawatiran Akan Terjadi Migrasi Intelektual Landa Afghanistan
Program Visa AS untuk warga Afghanistan yang pernah bekerja untuk kepentingan AS di Afghanistan timbulkan kekhawatiran migrasi intelektual
0
Parlemen Eropa Kabulkan Status Kandidat Anggota UE kepada Ukraina
Dalam pemungutan suara Parlemen Eropa memberikan suara yang melimpah untuk mengabulkan status kandidat anggota Uni Eropa kepada Ukraina