Usaha Pakistan Pertahankan Prakarsa Damai Afghanistan

Taliban berhasil menguasai puluhan distrik di Afghanistan, beberapa ibu kota provinsi sejak Mei 2021, ancam akan merebut wilayah lebih banyak lagi
Warga berjalan melewati pos perlintasan di kota perbatasan Chaman, di wilayah Pakistan, 17 Juli 2021, setelah negara itu buka sebagian perbatasan selatan dengan Afghanistan yang sempat ditutup ketika dikuasai Taliban (Foto: voaindonesia.com/AFP)

Jakarta – Taliban berhasil menguasai puluhan distrik di Afghanistan, beberapa ibu kota provinsi sejak Mei 2021, dan mengancam akan merebut wilayah lebih banyak lagi. Amerika Serikat (AS) dan sekutu Pakta Pertahanan Atlantik Utara (North Atlantic Treaty Organization/NATO) mulai menarik pasukan terakhir dari negara itu setelah berperang selama 20 tahun di Afghanistan.

Dalam banyak kasus, pasukan pertahanan dan keamanan Afghanistan atau ANDSF (Afghan National Defense and Security Forces) yang dilatih AS menyerahkan diri atau melarikan diri untuk menghindari langkah maju Taliban. Beberapa dari mereka melarikan diri ke Pakistan, Iran, dan Tajikistan.

Namun, pejabat keamanan Pakistan dalam briefing rahasia minggu ini mengecilkan kemungkinan direbutnya Kabul oleh Taliban, katanya pasukan keamanan Afghanistan terlatih lebih baik dengan persenjataan lebih lengkap sehingga hal itu dapat dicegah.

unjuk rasa Warga Afghanistan yang pernah kerja dengan AmerikaWarga Afghanistan yang pernah bekerja dengan militer AS, unjuk rasa menuntut perlindungan nasib mereka di depan Kedubes AS di Kabul 25 Juni 2021 lalu (Foto: voaindonesia.com/Reuters)

Pejabat yang tidak mau disebutkan namanya, mengungkapkan jika para komandan Afghanistan “secara efektif’ memainkan peran mereka di medan tempur, dan bantuan politik dan finansial AS terus mengalir, sulit bagi para pemberontak untuk terus menekan ANDSF. Selain itu, perang akan berlangsung lebih lama.

Kabul menuduh Islamabad atas kemenangan pemberontak Taliban, mengacu kepada kehadiran pemimpin Taliban termasuk tempat persembunyian di wilayah Pakistan.

Presiden Afghanistan Ashraf Ghani bulan lalu menyatakan, 10 ribu milisi jihadis Taliban baru-baru ini masuk ke Afghanistan dari wilayah Pakistan untuk bergabung dengan Taliban di Afghanistan dalam upaya memerangi pasukan keamanan nasional Afghanistan (jm/mg)/voaindonesia.com. []

Berita terkait
Kekhawatiran Akan Terjadi Migrasi Intelektual Landa Afghanistan
Program Visa AS untuk warga Afghanistan yang pernah bekerja untuk kepentingan AS di Afghanistan timbulkan kekhawatiran migrasi intelektual