Jepang Sebut Kekuatan Militernya Bukan Ancaman untuk Negara Lain

Agresi Jepang sebelum dan selama Perang Dunia II masih menjadi penyebab ketegangan hubungan dengan beberapa negara
Tank-tank Pasukan Bela Diri Darat Jepang menembakkan peluru saat menggelar latihan militer di kaki Gunung Fuji di Jepang tengah.(Foto: voaindonesia.com/AP/Katsumi Kasahara)

TAGAR.id, Singapura – Menteri Pertahanan Jepang, Yasukazu Hamada, Sabtu, 3 Juni 2023, menegaskan pihaknya tidak akan menggunakan peningkatan kekuatan militernya untuk mengancam negara lain. Ia juga menekankan kebijakan Tokyo untuk memprioritaskan upaya diplomatik dan dialog guna menghindari kesalahpahaman.

"Kami tidak mencari persaingan atau konflik," kata Yasukazu Hamada dalam pidato pertemuan keamanan Asia, Dialog Shangri-La di Singapura yang dihadiri oleh 600 delegasi dari 49 negara.

Agresi Jepang sebelum dan selama Perang Dunia II masih menjadi penyebab ketegangan hubungan dengan beberapa negara, terutama Korea Selatan dan China.

Konsitusi Jepang 1947 melarang Jepang melakukan penyerangan negara lain. Namun dalam beberapa tahun terakhir Tokyo justru meningkatkan kemampuan pertahanannya. Bahkan pada Desember, pemerintah malah meluncurkan pembangunan kapasitas militer terbesarnya sejak perang.

konferensi keamanan di singapuraKonferensi Keamanan Shangri-La Dialogue di Singapura (Foto: dw.com/id - Vincent Thian/AP Photo/picture alliance)

Hamada mengatakan Jepang tidak bertujuan membangun kekuatan militer untuk menimbulkan ancaman bagi negara lain.

Kementerian Pertahanan akan melakukan upaya diplomatik terlebih dahulu, katanya.

"Sebagai bangsa yang umumnya menginginkan perdamaian, kami bertujuan untuk meningkatkan kemampuan pencegahan kami sendiri serta mempromosikan penyelesaian perbedaan kepentingan dan pendapat melalui dialog," katanya.

Berdasarkan rencana pertahanan lima tahun, yang akan menggandakan pengeluaran sektor pertahanan, Jepang akan memperoleh rudal jarak jauh yang diharapkan akan menghalangi China untuk menggunakan kekuatan di Asia Timur.

Pemerintah Perdana Menteri Fumio Kishida khawatir bahwa serangan Rusia terhadap Ukraina dapat mendorong China untuk menyerang negara tetangganya, Taiwan. (ah)/Reuters/voaindonesia.com. []

Berita terkait
Filipina dan AS serta Jepang Langsungkan Latihan Garda Pantai Bersama untuk Pertama Kali
Latihan selama seminggu itu diadakan di dekat muara Teluk Manila di Laut China Selatan yang disengketakan