Jepang Akan Bekukan Aset-aset Konglomerat Rusia

PM Jepang, Fumio Kishida mengatakan pihaknya akan membekukan aset-aset para konglomerat keuangan Rusia
Perdana Menteri Jepang, Fumio Kishida (Foto: voaindonesia.com/AP)

Tokyo – Perdana Menteri (PM) Jepang, Fumio Kishida, pada hari Kamis, 3 Maret 2022, mengatakan pihaknya akan membekukan aset-aset para konglomerat keuangan Rusia, termasuk oligarki, sebagai tambahan sanksi terhadap Rusia.

Amerika Serikat (AS) telah melancarkan satuan tugas bersama dengan negara-negara Eropa untuk secara bersama-sama memburu aset perusahaan dan oligarki Rusia yang terkena sanksi, termasuk kapal pesir, pesawat jet, mobil dan rumah mewah mereka.

PM Kishida mengatakan ia mengambil sejumlah tindakan di dalam negeri untuk memutuskan hubungan tujuh bank Rusia dari SWIFT (Society for Worldwide Interbank Financial Telecommunication) atau jaringan keuangan yang menyediakan transfer lintas batas bernilai tinggi kepada para anggota di seluruh belahan dunia.

Langkah ini memotong Rusia dari sebagian besar transaksi keuangan internasional, termasuk keuntungan dari produksi minyak dan gas-nya yang secara keseluruhan menyumbang lebih dari 40% pendapatan Rusia.

Dalam kesempatan yang sama Kishida juga mengumumkan rencana untuk menerima lebih banyak siswa program pertukaran dari luar negeri sebelum tahun ajaran baru dimulai pada bulan April 2022, meningkatkan batas harian pendatang dari luar negeri, dari 5.000 pada saat ini menjadi 7.000 (em/jm)/voaindonesia.com. []

Jepang Siap Bergabung dengan AS dalam Beri Sanksi Terhadap Rusia

Jepang dan Australia Gabung dengan AS Berikan Sanksi ke Rusia

PBB Sebut Rusia Melanggar Kedaulatan Ukraina

AS dan Jepang Latihan Perang Bareng, Rusia dan Korut Tanggapi Santai

Berita terkait
Helikopter Rusia Masuk ke Wilayah Udara Jepang
Tokyo ajukan protes diplomatik terhadap Moskow setelah sebuah helikopter yang diduga milik Rusia memasuki wilayah udara Jepang
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.