Jakarta - Pemerintah Indonesia melalui Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, mengatakan menargetkan penurunan jumlah kasus Covid-19 di Papua sebelum perhelatan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX pada 2 Oktober hingga 15 Oktober 2022.
Selaku Ketua Komite PC-PEN mengingatkan kembali kepada Forkompimda Provinsi Papua (Pangdam, Kapolda, Kajati) untuk terus bekerja sama lebih erat lagi guna mendorong penurunan jumlah kasus aktif.
"Sesuai arahan Bapak Presiden, saya harus meng-update kondisi terakhir penanganan Covid-19 dan kesiapan PON di Papua, baik dari sisi dukungan pemerintah pusat, provinsi, sampai ke kabupaten/kota, terutama lima kabupaten/kota yang terkait langsung dengan penyelenggaraan PON, yaitu Kabupaten Jayapura, Kota Jayapura, Kabupaten Mimika, Kabupaten Merauke, dan Kabupaten Keerom sebagai penyangga. Saya titip ke jajaran Forkompimda, supaya tingkat kasus ini bisa diturunkan dalam 1-2 minggu ke depan," ujar Airlangga dalam keterangan, Senin, 6 September 2021.
Arahan Bapak Presiden, penonton yang belum vaksin tidak boleh masuk mengikuti PON karena itu masyarakat harus siap untuk divaksin segera.
Dalam rapat koordinasi Menko Airlangga menyampaikan hasil evaluasi pelaksanaan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dan memberikan arahan langkah-langkah perbaikan, serta mendengarkan aspirasi dan masukan dari para kepala daerah di wilayah paling timur Indonesia itu.
Pada awal rakor, dijelaskan tentang jumlah kasus aktif di Provinsi Papua per 3 September 2021 yang masih mencapai 12.378 kasus, atau meningkat 6,8 persen dibandingkan per 9 Agustus lalu.
- Baca Juga: Airlangga Optimis Kartu Prakerja Upaya Pemulihan Ekonomi
- Baca Juga: Airlangga Minta Kader Golkar Bersiap Hadapi Pemilu 2024
Kondisi itu menjadikan Provinsi Papua memiliki jumlah kasus aktif terbesar kedua (di luar Jawa Bali) di bawah Provinsi Sumatera Utara sebanyak 19.422 kasus.
Secara umum di tingkat nasional terjadi penurunan kasus aktif di daerah luar Jawa Bali, yaitu di wilayah Sumatera (-48,41 persen), Nusa Tenggara (-71,20 persen), Kalimantan (-60,25 persen), Maluku-Papua-Papua Barat (-29,26 persen).
Khusus Provinsi Papua, per 3 September 2021, jumlah kasus aktif kumulatif dari tahun lalu adalah 32.568 kasus (share nasional 0,79%), sedangkan kasus aktif seminggu terakhir adalah 12.378 kasus (38 persen).
Sedangkan untuk persentase kumulatif dari awal pandemi sampai 3 September 2021, tingkat kesembuhan mencapai 19.832 kasus (60,9 persen), dan tingkat kematian 358 kasus (1,1 persen).
Positivity rate yang masih cukup tinggi, terutama di Kabupaten Supiori (60 persen), Mamberamo Tengah (33,3 persen), sehingga jumlah testing masih harus ditingkatkan. Capaian testing yang cukup tinggi di hanya di Kabupaten Boven Digoel dan Kota Jayapura yang sudah lebih dari 80 persen.
Jika dilihat dari zonasi risiko, Provinsi Papua termasuk dalam zonasi risiko sedang (zona oranye). Terdapat 15 kabupaten/kota dengan risiko rendah (zona hijau), 14 kabupaten/kota dengan risiko sedang (zona oranye).
- Baca Juga: Airlangga Lepas Ekspor Komoditas Andalan Sulawesi Tengah
- Baca Juga: Menko Airlangga Terus Dorong Terbentuknya Lapangan Kerja
Sementara, tingkat keterisian tempat tidur atau BOR Provinsi Papua yaitu 36 persen, di atas BOR Nasional (22 persen). Sejumlah kabupaten/kota BOR masih berada di atas 50 persen, terutama di Lanny Jaya dan Mappi (100 persen), Mimika, Tolikara, Boven Digul, Jayawijaya (>50 persen).
Untuk capaian vaksinasi, per 2 September 2021, penyuntikan dosis pertama di Papua sebesar 18,03 persen (masih di bawah capaian nasional 31,32 persen).
"Untuk lima kabupaten/kota yang terkait penyelenggaraan PON, minimal sudah harus 70 persen dosis satu sebelum PON dimulai, dan dosis dua akan segera kita kejar. Arahan Bapak Presiden, penonton yang belum vaksin tidak boleh masuk mengikuti PON. Karena itu masyarakat harus siap untuk divaksin segera," ucapnya []