Jelang Idul Adha Harga Cabai Rawit Mahal di Surabaya

Jelang Idul Adha,harga cabai rawit terpantau masih Mahal di Surabaya. Harga bisa mencapai Rp 80 ribu per kilogram.
Cabai di Pasar Wonokromo. (Foto: Tagar/adi suprayitno)

Surabaya - Menjelang Hari Raya Idul Adha, harga cabai rawit terpantau masih tinggi. Sekarang ini di Pasar Wonokromo Surabaya, harga cabai mencapai Rp 80 ribu per kilogram.

Faktor penyebab mahalnya harga cabai karena minimnya pasokan komoditas cabai di pasar. "Harga ini berkali-kali lipat dari harga normalnya yang biasanya hanya Rp 20-25 ribu/kg," ujar salah satu pedagang, Munawaroh, di Surabaya, Jumat, 2 Agustus 2019.

Munawaroh mengatakan mayoritas pedagang mengeluh karena pembeli mengurangi jumlah porsi belanja dan memilih untuk membeli cabai kering. Mengingat harganya lebih murah dibanding dengan cabai rawit, yakni sekitar Rp 50 ribu.

“Ini karena harga cabe rawit terlalu mahal, jadi beralih beli cabe kering,” kata dia.

Sejumlah Pedagang mengaku kondisi ini telah terjadi dari Juli lalu, karena stok cabai di tingkat petani sangat sedikit. Itu karena akibat peralihan musim penghujan ke musim kemarau, sehingga membuat masa musim panen cabai baru akan terjadi pada akhir Agustus mendatang.

Melihat harga cabai masih terlihat mahal, Dinas Perdagangan dan Perindustrian (disperindag) Jawa Timur (jatim) bersama Bulog Divre Jawa Timur menggelar operasi pasar sebagai upaya mengendalikan harga cabai rawit.

Kepala Disperindag Jatim Drajat Irawan menuturkan operasi pasar ini untuk menindaklanjuti instruksi Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.

Operasi pasar tersebut nantinya tidak hanya dilakukan di Surabaya saja. Tetapi, juga di seluruh kabupaten/kota. "Surat himbauan agar bupati dan wali kota melaksanakan operasi pasar cabai," ujar Drajat saat ditemudi di Pasar Tambakrejo.

Dengan operasi pasar diharapkan dapat mengendalikan harga cabai rawit yang terus naik.

Berdasarkan Data Sistem Informasi Ketersediaan dan Perkembangan Harga Bahan Pokok (Siskaperbapo) Jatim pada 2 Agustus 2019, beberapa daerah menunjukkan harga cabai rawit mencapai Rp 80 ribu per kilogram. Contohnya, di Ngawi, disana harga cabai rawit sudah sekitar Rp 83.333 per kilogram.

Sedangkan di Magetan, harga cabai rawit Rp 80.333 per kilogram. Dari 38 kabupaten/kota, baru Lumajang yang turun empat persen, yaitu Rp 80 ribu per kilogram, dari sebelumnya Rp 85 ribu per kilogramnya.

Drajat mengaku Pemkot Surabaya juga sudah melakukan operasi pasar di Pasar Genteng dan Pasar Benowo. Begitu juga dengan beberapa kabupaten/kota sudah melaksanakannya mulai 16 Juli lalu.

Senada hal itu, Wakil Kepala Bulog Divre Jawa Timur Fachria Latuconsina memastikan operasi pasar akan terus dilakukan Rabu dan Jumat setiap pekannya. Untuk sementara ini, operasi pasar baru dilakukan pada dua tempat, yaitu Pasar Tambakrejo dan Wonokromo

Namun, tidak menutup kemungkinan operasi pasar akan dilakukan di pasar lainnya. Selain Surabaya, 13 sub divre juga sudah diminta untuk melakukan operasi pasar, seperti di Kediri, Malang, dan Probolinggo.

Kata Fachria Latuconsina, Bulog rata-rata dalam setiap operasi pasar sudah menggelontorkan cabai rawit antara 50 sampai 70 kilogram. Kondisi ini akan terus dilakukan hingga harga cabai rawit kembali stabil.

"Kalau ada perintah, kami bergerak ke pasar lainnya.," kata Fachria.

Baca juga:


Berita terkait