Jelajahi Lima Wisata Paling Ekstrem di Indonesia

Indonesia memiliki banyak wisata ekstrem yang menarik wisatawan, berikut ulasannya.
Dua orang pria melompat dari tebing di Blue Lagoon Cliff Jumping, Nusa Ceningan, Bali. (Foto: Instagram/@wearekingingit)

Jakarta - Pulau-pulau di Indonesia memiliki segudang wisata alam hingga ekstrem yang dapat menyita perhatian pengunjung. Baik wisatawan domestik hingga mancanegara tentu ingin mencicipi sensasi berbeda yang dapat menguji adrenalin mereka. 

Berikut Tagar merangkum sensasi liburan ekstrem yang ada di Indonesia:

1. Memanjat Tebing di Lembah Harau, Sumatera Barat

Lembah Harau di SumbarSeorang pemanjat tebing berada di salah satu tebing di kawasan Lembah Harau, Padang, Sumatera Barat. (Foto: Instagram/@ayodolan)

Terletak di dekat kota Payakumbuh, lembah menakjubkan ini dapat dicapai setelah menempuh dua jam perjalanan dari kota Padang, Sumatera Barat. Lembah dengan ketinggian mencapai 300 meter, dikelilingi oleh beberapa bukit.

Adapun bukit-bukit yang mengelilingi Lembah Harau, yakni Bukit Air Putih, Bukit Jambu, Bukit Singkarat, dan Bukit Tarangtang. Di lereng tebing, akan dijumpai kolam alami yang menjadi obyek wisata di Padang. Kolam itu terbentuk dari beberapa air terjun yang mengalir dari bagian atas tebing. Nama air terjunnya, yaitu Sarasa Ayeloluyi, Sarasa Murai, Sarasa Bunta, Sarasa Ayeange.

Namun, tempat wisata yang satu ini lebih disarankan hanya untuk mereka para pecinta panjat tebing yang cukup profesional. Pasalnya, tebing dengan ketinggian 300 meter tersebut, memiliki kemiringan yang cukup ekstrem. Meski begitu, panorama bukit dan air terjunnya tentu sangat sayang untuk dilewatkan.

Tempat ini disebut-sebut sebagai surga bagi para pemanjat tebing Indonesia. Spesies hewan di sana adalah monyet ekor panjang. Bagi para pecinta olahraga ekstrem seperti panjat tebing, Lembah Harau adalah salah satu pilihan yang tepat.

2. Gunung Semeru, Jawa Timur

Gunung Semeru, Jawa TimurPemandangan dari puncak Mahameru, Gunung Semeru, Jawa Timur. (Foto: Tagar/Rahmat Fathan)

Sebagai negara yang berada di kawasan cincin api, Indonesia memiliki banyak gunung api yang aktif, salah satunya Gunung Semeru.

Gunung berapi yang terletak di Jawa Timur ini memiliki ketinggian 3.676 meter di atas permukaan laut. Semeru merupakan gunung berapi tertinggi di pulau Jawa dan mempunyai puncak yang bernama Mahameru. Di Mahameru, Anda bisa merasakan sensasi berbeda ketika berada di titik tertinggi di pulau Jawa itu.

Namun, untuk mencapai puncak Mahameru dibutuhkan kegigihan dan stamina yang kuat. Saat hendak menuju puncak, langkah kaki akan terasa berat. Sementara, di sisi kanan dan kiri terdapat jurang yang banyak menewaskan pendaki.

Selain itu, banyak pula kejadian pendaki yang hilang lantaran diduga kelelahan lalu tersesat. Pendaki yang meninggal juga ada yang di kubur disana. Soalnya, diperlukan waktu sekitar empat hari untuk mendaki Gunung Semeru pulang-pergi.

Dalam pendakian di Semeru, pendaki juga akan menjumpai sebuah danau yang bernama Ranukumbolo dan  tempat itu menjadi salah satu titik pos peristirahatan untuk mereka berkemah.

Danau tersebut sangat indah dan populer di kalangan pendaki dan salah satu surga yang ada di Semeru. 

3. Lompat Tebing Blue Lagoon di Nusa Ceningan, Bali

Blue Lagoon Cliff Jumping, BaliDua orang pria melompat dari tebing di Blue Lagoon Cliff Jumping, Nusa Ceningan, Bali. (Foto: Instagram/@wearekingingit)

Setelah di ketinggian, kini beralih ke dasar atau lautan. Bali, pulau dengan sejuta keindahan itu memiliki wisata alam yang juga terbilang ekstrem, seperti Blue Lagoon Cliff Jumping.

Disebut ekstrem lantaran kegiatannya, yaitu terjun dari tebing setinggi 13 meter, kemudian disambut dengan ombak laut yang begitu ganas. Bagi siapa pun yang hendak melompat, harus menunggu waktu yang tepat karena ombak di sana cukup besar.

Wisata yang terletak di Nusa Ceningan ini belum ada pelayanan medis. Jadi, harus berhati-hati betul untuk melakukan atraksi jumping. Waktu terbaik untuk datang ke Blue Lagoon adalah di musim panas, sekitar bulan Juni hingga September atau Oktober.

4. Menaiki Kereta Gantung dari Kayu di Pantai Timang, Yogyakarta

Kereta Gantung di Pantai TimangSeorang pengunjung menaiki kereta gantung di pantai Timang, Daerah Keistimewaan Yogyakarta. (Foto: Instagram/@lingkarjogjakarta)

Pantai ini terletak di desa Purwodadi, Kecamatan Tempus, Gunung Kidul. Hal yang ekstrem di tempat ini adalah wisata kereta gantung. Kereta gantung tersebut biasanya digunakan oleh para nelayan lobster untuk sampai ke batu karang besar.

Menariknya, kereta gantung itu dijalankan sejauh 100 meter pada ketinggian 50 meter. Belum lagi, kereta gantung di pantai Timang itu masih terbilang tradisional, karena hanya terbuat dari kayu. Saat melintas di atas laut, percikan ombak yang sedang bergemuruh sampai ke kereta gantung tersebut.

Lalu, kereta gantung ini juga hanya dapat memuat satu penumpang setiap kali penyeberangan. Perlu diperhatikan pula, kereta gantung di pantai Timang ini, bukanlah tempat wisata yang resmi. Sehingga, tidak ada asuransi atau jaminan apabila terjadi sesuatu hal yang tidak diinginkan terhadap pengunjung yang menaikinya.

5. Menyusuri Goa Jomblang, Yogyakarta

Goa Jomblang, YogyakartaSeseorang pengunjung berada di bawah Cahaya Surga Goa Jomblang, Gunung Kidul, Daerah Keistimewaan Yogyakarta. (Foto: Instagram/@wunderlust.media)

Wisata alam ekstrem di Indonesia selanjutnya adalah Goa Jomblang yang berada di kawasan Gunung Kidul. Untuk dapat masuk ke dalam goa tersebut diperlukan teknik tali tunggal. Sehingga tidak bisa masuk sembarangan tanpa dilengkapi perlengkapan khusus.

Goa yang memiliki luas 50 meter tersebut terletak di Yogyakarta, tepatnya di desa Pacarejo, kecamatan Samano, Gunung Kidul. Hal yang menarik dari tempat wisata itu adalah hutan purba dengan spesies tanaman endemik yang telah berevolusi karena minim pencahayaan dari matahari.

Ornamen di sana juga terbilang indah karena di sepanjang lorong goa mencapai kurang lebih 300 meter. Lorong ini adalah pintu yang menuju ke goa Gubuk, di mana terdapat 'Cahaya Surga'. 

Dalam penjelajahan goa vertikal ini, pengunjung akan didampingi oleh pemandu wisata yang berpengalaman. Medan penyusuran tempat tersebut terbilang ekstrem. Karenanya, disediakan perlengkapan keselamatan dan peralatan berupa tali dan helm, dengan harga sewa untuk satu orang sebesar Rp 140 ribu.

Setiap hari, pengunjung yang hendak memasuki wisata tersebut dibatasi. Pengunjung disarankan datang pada waktu ideal antara jam 11 sampai 1 siang untuk dapat melihat indahnya Cahaya Surga di goa Jomblang. []

Baca juga:

Berita terkait
Pesan di Balik Wisata Perahu Imlek di Solo
Ada wisata perahu Imlek di Solo, Jawa Tengah. Wahana ini diminati wisatawan. Adaa pesan di balik wisata ini, menumbuhkan cinta terhadap sungai.
Jokowi Ingin Labuan Bajo Jadi Wisata Dunia
Jokowi menargetkan kawasan Labuan Bajo, NTT jadi wisata yang terpandang di dunia.
5 Wisata Instagramable Bernuansa Eropa di Yogyakarta
Yogyakarta memiliki banyak tempat wisata kekinian yang bernuansa Eropa, berikut ulasannya.
0
Parlemen Eropa Kabulkan Status Kandidat Anggota UE kepada Ukraina
Dalam pemungutan suara Parlemen Eropa memberikan suara yang melimpah untuk mengabulkan status kandidat anggota Uni Eropa kepada Ukraina