Jejak Langkah Pep Guardiola Jadi Pelatih Handal Sepak Bola

Pelatih yang sukses mempersembaahkan trofi juara dalam menanagani klub asuhannya sejak kali pertama gantung sepatu dari pemain sepak bola pada 2006
Pep Guardiola (Foto: marca.com)

Jakarta – Menjadi pelatih ternama dari sebuah klub besar adalah dambaan bagi kalangan pemain sepak bola. Sama halnya dengan yang dialami oleh Josep Guardiola I Sala, pria yang akrab disapa Pep Guardiola merupakan kelahiran Santpedor, Barcelona, Catalonia pada 18 Januari 1971 ini adalah mantan pemain sepak bola asal Spanyol yang kini berprofesi sebagai pelatih klub sepak bola.

Setelah gantung sepatu sebagai pemain, pada 5 Juni 2008 dia menandatangani kontraknya menjadi pelatih dari tim Barcelona B menggantikan posisi Frank Rijkaard dari pelatih tim utama. Hal ini diumumkan oleh presiden Barcelona, Joan Laporta pada 8 Mei 2008.

Pada musim pertamanya menangani Barcelona dan sukses membawa tim tersebut menjadi juara Tercera Division, Guardiola langsung menjadi treble winner. Gelar juara Liga Champions, La Liga, dan Copa del Rey diraih Barcelona pada saat itu. Reputasi Barcelona semakin memuncak dengan menjuarai Piala Super Eropa 2009 dan Piala Super Spanyol 2009.

Messi dan GuardiolaManchester City proaktif mendatangkan bintang Barcelona Lionel Messi (kiri). Demi merekrut Messi, Man City mengajukan Rp 1,7 triliun ditambah 3 pemain. Messi sendiri ingin kembali bersatu dengan eks pelatihnya, Pep Guardiola (kanan) yang saat ini menangani Man City. (Foto: thesun.co.uk)

Di bawah asuhan Pep Guardiola Barcelona mampu Meraih secara berturut-turut Tiga gelar juara La Liga, tiga gelar juara Piala Super Spanyol, dua gelar juara Copa del Rey, dua gelar Liga Champions, dua gelar Piala Super Eropa, dan dua gelar juara Piala Dunia Klub.

Pep Guardiola mengakhiri kiprahnya di Barcelona pada 2012. Pada musim panas 2013, Pelatih Spanyol itu bergabung bersama Bayern Munchen dengan sebuah perjanjian prakontrak yang telah disepakatinya pada musim dingin sebelumnya.

Dalam menangani klub raksasa Jerman itu, Pep Guardiola tetap menjaga konsistensinya menjadi pelatih di level top. Pada perjalanan awal bersama Bayern Munchen Guardiola sukses menyabet trofi Piala Super Eropa 2013 dan dengan menjuarai Piala Dunia Klub 2013.

Mengakhiri perjalanan musim perdana Guardiola bersama Bayern Munchen, klub raksasa ini meraih dua gelar juara, yaitu Bundesliga dan DFB-Pokal 2013-2014. Satu musim berselang, Guardiola hanya membawa Bayern Munchen meraih gelar juara Bundesliga.

Setelah mengakhiri perjalananya bersama Bayern Munchen dan sukses meraih dua gelar juara pada musim 2015-2016, yaitu Bundesliga dan DFB-Pokal. Pelatih asal Spanyol itu memutuskan hijrah ke Premier League Inggris untuk menangani Manchester City.

Namun, Guardiola gagal memberikan trofi pada kali pertamanya di musim perdana bersama The Citizens, Ini menjadi pertama kali dalam karier kepelatihannya, ia tidak berhasil mempersembahkan gelar juara di musim perdananya.

Akan tetapi, kekecewaan tersebut tidak berselang lama, Manchester City meraih Gelar juara Premier League dan Piala Liga Inggris 2017-2018 dan ini menjadi trofi awal Guardiola bersama The Citizens.

Reputasi Manchester City semakin meningkat, Pep Guardiola membawa The Citizens menyebet treble pada musim 2018-2019, Manchester City menjadi juara Premier League, Piala FA, dan Piala Liga Inggris.

Guardiola mencapai ketenarannya setelah sukses besar bersama Barcelona FC. Ia sempat dianggap sebagai pelatih terbaik dunia bukan hanya karena kemampuan membawa timnya meraih kemenangan, juga karena sepa kbola indah yang diperagakan anak asuhahnnya tersebut.

Kini, Pep Guardiola menjadi satu dari sekian pelatih handal yang berada di level terbaik pada era sepak bola modern. Tiga tim papan atas Eropa telah sukses dibawanya merasakan euforia juara. Sejumlah pemain terbaik telah membantunya untuk bisa membawa Barcelona, Bayern Munchen, dan Manchester City untuk mengangkat trofi juara.

Pep GuardiolaManajer Pep Guardiola saat menandatangani kontrak baru bersama Manchester City, Kamis, 19 November 2020. Guardiola mendapat tambahan kontrak sampai 2 tahun ke depan. (Foto: Tagar/thesun.co.uk)

Pep Guardiola dikenal sebagai sosok yang misterius dan tertutup soal pribadi dan keluarganya dari sosial media. Namun, di balik hal itu, Pep Guardiola menyumbang 1 juta euro atau sekitar Rp 17,36 miliar untuk pengadaan alat kesehatan sebagai upaya memerangi pandemi Covid-19 yang melanda negara asalnya, Spanyol.

Pelatih yang satu ini memiliki hasrat tinggi terhadap sepak bola, hampir selama 24 jam per hari ia selalu memikirkan tentang hal itu. Selain itu, Pep Guardiola juga dikenal sebagai sosok yang cair, fleksibel, dan tidak menutup diri pada inovasi taktik, sosok yang ketat soal nutrisi, sosok yang perfeksionis dan keras pada diri sendiri.

Namun, pada akhirnya, yang membedakan Pep Guardiola dengan para manajer lainnya yaitu hasratnya yang besar akan sepak bola. Inilah yang mendorongnya untuk selalu menjadi sosok terdepan dalam sepak bola dan menjadi sosok juara dalam setiap mengasuh tim yang dia pegang.

Jika tidak sebesar itu cintanya pada sepak bola, Pep Guardiola mungkin tidak akan seprofesional dan sefenomenal seperti sekarang ini (dari berbagai sumber). []

- Ahmad Asfa

Pep Guardiola Sumbang Negaranya Perangi Virus Corona

Pep Guardiola Raih 29 Trofi dalam 11 Musim

Pep Guardiola Dinobatkan Sebagai Manejer Terbaik

Pep Guardiola Ingin Bertahan di Manchester City

Berita terkait
City Dikalahkan PSG, Guardiola: Mungkin Kami Kurang Agresif
Pelatih City Pep Guardiola mengatakan bahwa timnya kurang agresif untuk dapat membobol gawang PSG
0
Kesengsaraan dalam Kehidupan Pekerja Migran di Arab Saudi
Puluhan ribu migran Ethiopia proses dideportasi dari Arab Saudi, mereka cerita tentang penahanan berbulan-bulan dalam kondisi menyedihkan