Jawaban Firli Bahuri Usai Dikonfrontir Lawan MAKI

Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri enggan menjelaskan isi sidang etik yang baru saja ia jalani usai dikonfrontir dengan MAKI.
Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri periode 2019-2023. (Foto: Antara)

Jakarta - Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Firli Bahuri enggan menjelaskan isi sidang etik yang baru saja ia jalani. Dia dikonfrontir oleh Dewas KPK dengan pelapornya, yakni Koordinator Masyarakat Anti-Korupsi Indonesia (MAKI) Boyamin Saiman selama sekitar 1,5 jam. 

"Saya tidak rilis ya karena sudah saya sampaikan semua ke Dewas KPK," kata Firli di gedung KPK lama Jakarta, Selasa, 25 Agustus 2020. 

Kita ikuti undang-undang saja ya

Sidang etik dugaan Firli Bahuri bergaya hidup hedonisme menggunakan helikopter dari Palembang ke Baturaja, Sumatera Selatan, digelar Dewan Pengawas KPK secara tertutup mulai pukul 09.00 WIB di auditorium Randi Yusuf. 

Baca juga: Firli Bahuri Disidang Dewas KPK, MAKI: Saya Apresiasi

"Nah kan saya sudah sampaikan, nanti biar Dewas yang sampaikan semuanya ya. Mohon maaf ya saya tidak berikan keterangan di sini, semua tadi sudah saya sampaikan ke dewas," ucap mantan Kabaharkam Polri itu.

Firli juga enggan menanggapi permohonan Boyamin kepada Dewas KPK, apabila dirinya terbukti melanggar etik, maka pertaruhannya ialah turun jabatan menjadi Wakil Ketua KPK. 

"Kita ikuti undang-undang saja ya," ucap Firli.

Baca juga: Hedon Naik Helikopter, Firli: Biar Dewas KPK Menilai

Sebelumnya, Koordinator MAKI Boyamin Saiman mengapresiasi langkah cepat Dewan Pengawas Komisi Pemberantasan Korupsi, yang menyidangkan Ketua KPK Firli Bahuri atas dugaan pelanggaran kode etik bergaya hidup hedonisme saat menggunakan helikopter dari Palembang ke Baturaja, Sumatera Selatan.

"Itu saya laporkan 22 Juni dan sekarang prosesnya sudah sidang, artinya sudah tepat juga, ini saya apresiasi kepada dewas. Kalau dulu pengawas internal belum ada dewas itu sampai satu tahun lebih laporan dugaan pelanggaran kode etik oleh Pak Agus Rahardjo (mantan Ketua KPK) waktu itu," kata Boyamin di Gedung Pusat Edukasi Antikorupsi atau Gedung KPK lama, Jakarta, Selasa, 25 Agustus 2020.

Untuk menguatkan kesaksiannya, Boyamin juga telah melengkapi data ke Dewas KPK berupa rekonstruksi perjalanannya melalui jalur darat dengan menumpangi mobil dari Kota Palembang ke Baturaja, Sumatera Selatan.

"Itu hanya membutuhkan waktu 4,5 jam dan waktu itu sempat sarapan. Jadi, sebenarnya kalau pakai kendaraan, apalagi Pak Firli pakai 'voorijder', saya yakin 3 jam sampai karena jalannya bagus. Dulu memang 5 tahun lalu rusak dan macet karena banyak truk batubara, tetapi sekarang ada jalan pintas dan kepolisian itu tahu," ucapnya.

Oleh karena itu, ia meragukan alasan Firli Bahuri menyewa helikopter dari Palembang ke Baturaja dengan dalih efisiensi waktu.

"Relevansi naik helikopter katanya efisiensi itu kayaknya agak diragukan, hanya alasan. Kalau ini bergaya hidup mewah berarti ini sesuai dengan laporan saya," ujar Boyamin.

Firli sebagai pihak terperiksa diduga melanggar kode etik dan pedoman perilaku "Integritas" pada Pasal 4 ayat (1) huruf c atau Pasal 4 ayat (1) huruf n atau Pasal 4 ayat (2) huruf m dan/atau "Kepemimpinan" pada Pasal 8 ayat (1) huruf f Peraturan Dewan Pengawas KPK Nomor: 02 Tahun 2020.

Firli Bahuri diadukan Masyarakat Anti-Korupsi Indonesia (MAKI) terkait dengan penggunaan helikopter mewah saat perjalanan dari Palembang ke Baturaja, Sumatera Selatan, pada 20 Juni 2020. Perjalanan tersebut menggunakan sarana helikopter milik perusahaan swasta dengan kode PK-JTO. []

Berita terkait
Ketua KPK Firli Bahuri Hadapi Sidang Etik
Firli Bahuri akan menghadapi sidang dugaan pelanggaran kode etik oleh Dewan Pengawas KPK pada 25 Agustus.
Firli Bahuri Punya 3 Teori KPK Berantas Korupsi
Firli Bahuri, Ketua KPK 2019-2023 mengungkap ada 3 teori baru pemberantasan korupsi yang sedang ia perjuangkan.
Dewas KPK Siap Gelar Sidang Etik untuk Firli Bahuri
Dewas KPK berjanji akan menggelar sidang apabila Ketua KPK Firli Bahuri terkait gaya hidupnya yang hedon.
0
Pandemi dan Krisis Iklim Tingkatkan Buruh Anak di Dunia
Bencana alam, kelangkaan pangan dan perang memaksa jutaan anak-anak di dunia meninggalkan sekolah untuk bekerja