Jawa Tengah Inisiatif Ambil Blanko e-KTP ke Jakarta

Pemprov Jateng berinisiatif mengambil blangko e-KTP ke Jakarta. Upaya ini untuk mempersingkat waktu di tengah keterbatasan jumlah blangko.
Kepala Dispermadesdukcapil Jawa Tengah Sugeng Riyanto. (Foto: Tagar/Sigit AF)

Semarang - Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Desa, Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispermadesdukcapil) Provinsi Jawa Tengah berinisiatif mengambil blanko e-KTP secara berkala ke Jakarta. Upaya ini sebagai jawaban atas persoalan minimnya ketersediaan blangko e-KTP.

Kepala Dispermadesdukcapil Jawa Tengah Sugeng Riyanto mengakui keterbatasan blangko e-KTP seringkali dikeluhkan masyarakat, khususnya sejak Pemilu 2019 lalu. Sebagai penggantinya, pemerintah mengeluarkan surat keterangan (Suket) pengganti e-KTP.

Dari catatannya, sepanjang 2019, jumlah Suket dikeluarkan untuk 2.272.353 orang. Hingga Desember 2019, masih ada sekitar 1.636.580 Suket yang belum tercetak menjadi e-KTP.

Pengambilan blangko ke pusat tidak bisa skala besar. Karenanya kami harus beberapa kali mengambil ke Jakarta.

Sugeng mengatakan pengadaan blangko e-KTP menjadi kewenangan pemerintah pusat. Untuk mengatasi keterbatasan blangko e-KTP, pemerintah provinsi bersama kabupaten kota berupaya secara berkala mengambil ke Ditjen Adminduk Kemendagri di Jakarta.

"Pengambilan blangko ke pusat tidak bisa skala besar. Karenanya kami harus beberapa kali mengambil ke Jakarta,” ujarnya, Rabu, 22 Januari 2020.

Pengambilan yang berulang kali tersebut lantaran keterbatasan sumber daya manusia dan peralatan percetakan. Sehingga, tidak mampu mencetak e-KTP dalam skala besar. Pada 2019, fasilitasi pengambilan blangko e-KTP oleh Pemprov Jawa Tengah sebanyak 727.500 blangko.

Pada awal Januari 2020 ini, Pemprov sudah memfasilitasi sekitar 146.500 blangko dan difasilitasi pemerintah kabupaten kota sebanyak 128.000 blanko. Sehingga total awal 2020 sudah 274.500 blangko untuk Jawa Tengah

“Selasa kemarin, 21 Januari 2020, kami kembali memfasilitasi pengambilan 64.000 blangko,” tutur dia.

Agar tak terus menimbulkan masalah, Sugeng berharap ada strategi yang tepat dalam manajemen pencetakan dan distribusi blangko e-KTP ke daerah. Sehingga tidak menimbulkan antrean yang meresahkan masyarakat. Di sisi lain, masyarakat juga diminta sabar menunggu hasil pencetakan dan mengikuti petunjuk petugas.

“Kami, baik pemerintah provinsi maupun kabupaten kota pun akan berupaya aktif mengambil di Jakarta. Kami juga terus melakukan pengawasan dalam pendistribusian dan berkoordinasi mengenai penggunaan blangko e-KTP,” imbuh dia. []

Baca juga: 

Berita terkait
Jutaan Warga Jawa Tengah Terpaksa Tak Dapat e-KTP
2,2 juta warga Jawa Tengah tak dapat e-KTP lantaran minimnya pasokan blangko dari pemerintah pusat.
Blanko e-KTP Terbatas, Warga Harus Nunggu 6 Tahun
Keterbatasan blanko membuat warga harus menunggu selama enam tahun untuk memiliki kartu tanda penduduk elektronik atau e-KTP.
DPR Geram Blangko e-KTP Masih Jadi Masalah
Belum terpenuhinya blangko e-KTP membuat anggota DPR geram.
0
Ini Dia 10 Parpol Pendatang Baru yang Terdaftar di Sipol KPU
Sebanyak 22 partai politik (parpol) telah mengajukan permohonan pembukaan akun atau akses Sistem Informasi Partai Politik (Sipol).