Jatim Genjot Pertumbuhan Ekonomi untuk Capai Target

Data Badan Pusat Statistik (BPS) Jatim menyebutkan, pertumbuhan ekonomi selama triwulan III 2019 sebesar 5,32 persen.
Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak saat memberikan keterangan pers mengenai pertumbuhan ekonomi Jawa Timur tahun ini. (Foto: Adi Suprayitno)

Surabaya - Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Jatim) berupaya menggenjot pertumbuhan ekonomi yang sedang turun agar target pertumbuhan ekonomi yang dipatok 5,67 persen dapat tercapai. Data Badan Pusat Statistik (BPS) Jatim menyebutkan, pertumbuhan ekonomi selama triwulan III 2019 sebesar 5,32 persen, turun dari triwulan sebelumnya 5,69 persen.

Wakil Gubernur Jatim Emil Elestianto Dardak mengatakan saat ini Pemprov Jatim tengah mengevaluasi target pertumbuhan ekonomi pada tahun ini. Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Jawa Timur 2019-2024, pertumbuhan ekonomi ditargetkan di angka 5,67 persen. "Penyesuaian tersebut dilakukan melihat catatan pertumbuhan ekonom pada triwulan sebelumnya, baik secara regional maupun nasional," katanya di Surabaya, Selasa 10 Desember 2019.

Menurutnya, Pemprov Jatim tentunya ikut mengoreksi pertumbuhan ekonomi seperti yang dilakukan oleh pemerintah pusat. Namun hal yang terpenting saat ini adalah membangun iklim ekonomi yang kondusif. “Ini tinggal satu bulan, sampai akhir tahun jadi saya rasa fokus kami menyelesaikan pekerjaan rumah pemerintah sampai akhir tahun,” ungkap Emil.

Suami artis Arumi Bachsin itu enggan membeberkan prediksi pertumbuhan ekonomi di akhir tahun 2019. Ia telah berdiskusi dengan Bank Indonesia untuk mencari sektor yang mampu mendongkrak pertumbuhan ekonomi. Sektor pertanian diharapkan dapat menjadi penggerak perekonomian di perdesaan karena saat telah memasuki musim hujan. Dengan begitu, sektor pertanian dianggap mampu menyumbang sepertiga perekonomian desa.

“Selama ini sektor pertanian terdampak kekeringan. Kita tidak boleh pesimis, justru harus optimistis bahwa potensi pertanian akan meningkat,” ucap Emil. Pada periode kali ini Emil menilai waktu yang tepat untuk memulihkan ekonomi pedesaan. Apalagi cuaca sudah mulai mendukung sektor pertanian.

Untuk diketahui, Pemerintah melalui Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati sebelumnya, memprediksi pertumbuhan ekonomi hinga akhir 2019 sebesar 5,08 persen. Ini jauh dari target yang sebelumnya dipatok dalam APBN 5,3 persen. Namun, pemerintah masih berusaha mengejar pertumbuhan ekonomi diangka 5,2 persen untuk tahun ini.[]

Baca Juga

Berita terkait
BI Sebut Pertumbuhan Ekonomi Papua Mulai Membaik
Pertumbuhan ekonomi Papua mengalami kontraksi sebesar -15,11 persen pada triwulan III 2019.
INDEF: Target Pertumbuhan Ekonomi Terlalu Tinggi
Direktur Eksekutif INDEF Tauhid Ahmad mengatakan asumsi pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5,3 persen dalam APBN terlalu tinggi.
Program OPOP Diyakini Dorong Perekonomian Jatim
Program One Pesantren One Product (OPOP) bisa menjadi pintu masuk untuk mensejahterakan masyarakat terutama dalam mendorong pertumbuhan ekonomi.
0
Usai Terima Bantuan Kemensos, Bocah Penjual Gulali Mulai Rasakan Manisnya Hidup
Dalam hati Muh Ilham Al Qadry Jumakking (9), sering muncul rasa rindu bisa bermain sebagaimana anak seusianya. Main bola, sepeda.