Janji Jokowi vs Janji Prabowo dalam Pilpres 2019, Mana Lebih Masuk Akal?

Mana Lebih Masuk Akal? janji Jokowi dan janji Prabowo dalam Pilpres 2019.
Jokowi dan Prabowo saat debat capres kedua di Hotel Sultan Jakarta pada Minggu (17/2) malam. (Foto: Tagar/Gemilang)

Jakarta, (Tagar 25/3/2019) - Jelang Pilpres 2019, kedua capres Jokowi atau Prabowo berlomba-lomba memberikan janji-janji kepada masyarakat. Hal ini dilakukan untuk mengambil simpatik dan suara masyarakat di dalam pemilu mendatang.

Prabowo sebelum dimulainya kampanye terbuka Pilpres 2019, sempat melontarkan beberapa janji di hadapan publik. Sebut saja, perihal impor di Indonesia hingga mengembalikan lahan tanah ratusan ribu hektar yang ada di Kalimantan Timur (220.000 hektar) dan di Aceh Tengah (120.000 hektar) kepada pemerintah.

Menyoroti hal itu, Pengamat Komunikasi politik dari Universitas Paramadina Hendri Satrio, tak ingin menangapi janji salah satu calon presiden saja. Baik janji-janji Jokowi ataupun Prabowo kepada masyarakat, keduanya harus dapat menepati janjinya tersebut jika terpilih menjadi kepala negara.

"Harus dicatat kalau beliau (Prabowo) terpilih jadi presiden harus ditagihkan, sama seperti janji pak Jokowi juga kita wajib menagih itu. Kalau gak berhasil ditagih gak usah dipilih lagi," kata Hendri Satrio saat dihubungi Tagar News, Senin (25/3).

Begitu juga dengan Prabowo yang juga dalam berbagai kesempatan berkampanye, dirinya juga tak sedikit mengumbar janji-janji kepada masyarakat. Jika pada saatnya Prabowo menang dalam Pilpres 2019, dirinya tak bisa menepati janji tersebut, masyarakat bisa memberikan hukuman dengan cara tidak memilih dia kembali di Pilpres berikutnya.

"Sama seperti Prabowo, kalau dia (Prabowo) nanti terpilih jadi presiden dan janjinya gak ditepati ya jangan dipilih lagi. Kita harus berani memberikan hukuman pada para presiden itu dan gak perlu dipilih lagi," ucap dia.  

Jokowi dan Prabowo Subianto sudah memulai kampanye terbuka pada Minggu (24/3). Jokowi berkampanye di Serang dan Prabowo di Manado dan Makassar.

Dalam kampanye terbuka, keduanya menyampaikan janji-janji di hadapan masyarakat. Namun ditepati atau tidaknya tergantung pada penilaian masyarakat. Tak ada yang tahu paslon mana yang dapat menepati janji-janjinya itu.

Berikut rangkuman janji-janji yang dilontarkan oleh kedua capres tersebut pada Minggu (24/3) lalu:

Janji Jokowi

- Melawan hoaks.

- Menerbitkan kartu Indonesia pintar untuk kuliah.

- Menerbitkan kartu prakerja bagi mereka yang akan masuk dunia kerja.

- Menerbitkan kartu sembako murah untuk memperkuat PKH.

Janji Prabowo

- Tak akan impor

- Menurunkan harga bahan pokok dan tarif dasar listrik.

- Membangun ratusan pabrik untuk membuka lapangan kerja.

- Membentuk pemerintahan bersih lewat kabinet yang bebas korupsi.

- Pejabat pemerintah harus siap disumpah serta wajib lapor harta kekayaan di awal dan akhir masa jabatan. []

Berita terkait
0
Dua Alasan Megawati Belum Umumkan Nama Capres
Sampai Rakernas PDIP berakhir, Megawati Soekarnoputri belum mengumumkan siapa capresnya di Pilpres 2024. Megawati sampaikan dua alasan.