Jambret Dihakimi Massa, Sakti Tewas Aco Selamat

Seketika perempuan yang belum diketahui namanya tersebut berteriak meminta tolong kepada warga sekitar, sehingga warga beramai-ramai mengejar pelaku penjambretan. Saat aksi kejar-kejaran dengan warga, rantai motor yang dikendarai kedua pelaku putus, wargapun mengepung keduanya.
Pelaku jambret, Bima Sakti (17) tewas dihakimi massa. (Rio)

Makassar, (Tagar 1/5/2018) - Aksi main hakim sendiri dilakukan warga jalan Korban 40.000 Jiwa, Kelurahan Rappojawa, Kecamatan Tallo, Makassar, terhadap dua orang jambret, Selasa (1/5). Akibat penganiayaan tersebut, salah satu dari dua pelaku meninggal karena kehabisan darah.

Adapun identitas kedua pelaku masing-masing Bima Sakti (17), dan Abdul Muis alias Aco (18), keduanya diketahui adalah warga jalan Sultan Abdullah Makassar.

Kedua pelaku berboncengan menggunakan sepeda motor dan nekat menjambret HP seorang perempuan yang sedang menelpon di jalan Rahman Hakim

Seketika perempuan yang belum diketahui namanya tersebut berteriak meminta tolong kepada warga sekitar, sehingga warga beramai-ramai mengejar pelaku penjambretan.

Saat aksi kejar-kejaran dengan warga, rantai motor yang dikendarai kedua pelaku putus, wargapun mengepung keduanya.

Keduanya menjadi bulan-bulanan warga yang sudah tersulut emosinya, pelaku sempat meminta ampun tetapi warga tetap beramai-ramai menghajar pelaku dengan menggunakan balok dan batu. Tak ayal, pelaku Bima Sakti (17) tewas di lokasi kejadian karena kehabisan darah. Aparat kepolisian dari Polsek Tallo datang dan melakukan tembakan ke udara untuk membubarkan aksi brutal warga.

Polisi sempat mengevakuasi pelaku yang sudah terkapar berlumuran darah ke rumah sakit Bhayangkara Makassar. Namun sial, Bima tak sesakti namanya, ia menghembuskan nafas terakhirnya seblum tiba di Rumah Sakit. Beruntung, Abdul Muis (18) selamat. Polisi pun langsung membawa pelaku ke Mapolsek Tallo dalam kondisi kepala bocor mengeluarkan darah.

Saat diinterogasi Polisi, Abdul Muis mengakui semua perbuatannya, melakukan penjambtetan terhadap seorang perempuan yang sedang menelpon.

“Saya yang mengendarai motor Pak. Sedangkan rekan saya yang dihakimi masa tadi adalah yang merampas HP korban. Akan tetapi saat kami berdua melarikan diri, rantai motorku putus, kami pun menjadi bulan-bulanan warga," ujarnya lirih. (rio)


Berita terkait