Tangerang - Pembangunan jalan Tol Jakarta Outer Ring-Road (JORR) yang dilakukan oleh BUMN, dalam hal ini PT Wijaya Karya (WIKA), yang menghubungkan langsung ke Bandara Internasional Soekarno-Hatta kedepan akan menutup akses Jalan Raya Gelora, Pajang, Kota Tangerang. Atas kondisi tersebut, masyarakat sekitar Kelurahan Belendung dan Pajang yang aktif melintas di Jalan Raya Gelora protes.
Sejak dimulainya pembangunan tol tersebut, warga sudah membuka ruang komunikasi pada pemerintah dan pengembang (WIKA) dengan harapan jalan tersebut tidak ditutup sehingga warga Belendung dan Pajang tetap bisa melintas di Jalan Raya Gelora.
Ikbal, salah seorang warga yang protes menjelaskan bahwa jalan tersebut adalah jalan aktif yang sejak lama menjadi akses utama warga dalam melakukan aktivitas. Saat ini ruas jalan tersebut semakin sempit karena di sisi kanan dan kirinya sudah terbangun jalan Tol.
"Sekarang jalan ini semakin kecil dan warga hanya bisa melintas di malam hari saja, karena dari pagi sampai sore aktivitas pembangunan jalan tol tak ada hentinya," ujar Ikbal.
Lebih Lanjut Ikbal menuturkan sedari awal masyarakat yang telah membuka ruang komunikasi Kepada Dinas PUPR, Jasa Marga dan Wika tak pernah sama sekali diindahkan. Baik Pengembang ataupun Pemerintah seolah tutup mulut dan membiarkan jalan gelora perlahan-lahan semakin mengecil.
Ikbal juga mengatakan warga tidak pernah menolak adanya pembangunan Tol Jorr-Soetta tersebut jika Hak dan Kebutuhan warga tidak diganggu seperti saat ini. Selanjutnya untuk menempuh solusi, warga juga mengajukan usul agar tol tersebut dibuat fly over ataupun by pass.
"Silakan saja lakukan pembangunan, kami dukung saja asalkan tidak mengganggu kami dan untuk saat ini agar pemerintah maupun pengembang bisa memberikan solusi buat kami. Kalau tidak ada solusi, kami tidak akan pernah berhenti melakukan protes, bahkan lebih keras lagi," kata Ikbal kepada Tagar, Senin, 10 Februari 2020.
Sampai saat ini pihak WIKA belum bisa memberi klarifikasi atas kondisi jalan Gelora yang saat ini semakin mengecil dan terancam ditutup. Namun pihak kelurahan dan kecamatan akan mencoba menginisiasi pertemuan untuk semua pihak yang terkait agar mendapatkan solusi yang terbaik. []