Jakpro Nilai Moratorium Hambat Aktivitas Seniman

Moratorium TIM yang diusulkan oleh sejumlah seniman yang tergabung dalam Forum Seniman Peduli TIM justru akan menghambat kegiatan seniman
Muhammad Taufiqurrachman dan Luky Ismayanti saat memberikan penjelasan terkait perkembangan revitalisasi TIM di Grand Ballroom Kempinski, Grand Indonesia West Mall, Jakarta, 19 Februari /2020. (Foto: Tagar/Husen Mulachela).

Jakarta - Project Director revitalisasi Taman Ismail Marzuki (TIM), Luky Ismayanti, menilai moratorium TIM yang diusulkan oleh sejumlah seniman yang tergabung dalam Forum Seniman Peduli TIM justru akan menghambat kegiatan seniman.

"Coba kita bayangkan jika memang proyek TIM ini dimoratoriumkan..., apakah kegiatan berkesenian para seniman itu tidak akan menjadi terhambat ke depannya?" ujar Luki kepada wartawan saat ditemui di Grand Ballroom Kempinski, Grand Indonesia West Mall, Jakarta, 19 Februari 2020. Hal tersebut, menurut Luki, menjadi suatu pertimbangan terkait rencana moratorium yang tengah diperjuangkan para seniman.

Sebelumnya, dalam Rapat Dengan Pendapat Umum (RDPU) di Komisi X DPR, Senayan, Jakarta, pada Senin 17 Februari 2020, Ketua Komisi X, Syaiful Huda, telah mendukung usul untuk menghentikan sementara revitalisasi TIM melihat adanya pelanggaran prosedural yang terjadi.

"Ada beberapa regulasi yang tidak terpenuhi, seperti yang disampaikan oleh teman-teman dari Forum Seniman Peduli TIM. Karena itu Komisi X setuju dan mendukung suara revitalisasi TIM ini dimoratorium dulu, dihentikan dulu," kata Syaiful.

Meski begitu, Muhammad Taufiqurrachman selaku Direktur Operasi proyek revitalisasi TIM bersedia jika sewaktu-waktu diminta menghadap ke DPR untuk menjelaskan lebih lanjut terkait polemik revitalisasi yang tengah terjadi. "Insyaallah siap, nggak masalah, kita akan jelaskan," ujar Taufiqurrachman.

Di lain sisi, sejumlah seniman tidak puas dengan Pergub Nomor 63 Tahun 2019 yang menunjuk Jakpro sebagai pengelola revitalisasi TIM. Mereka (seniman) juga menyayangkan tidak adanya komunikasi terlebih dahulu dengan para seniman TIM terkait proyek tersebut.

Namun, pihak Jakpro mengaku telah berkomunikasi dengan sejumlah seniman terkait rencana pembangunan TIM khususnya kepada seniman yang tergabung dalam organisasi-organisasi resmi seperti Dewan Kesenian Jakarta (DKJ). Bahkan, komunikasi tersebut sudah berjalan sejak Februari 2019 lalu.

"Kalau ditanya sudah berkomunikasi dengan seniman jawabannya adalah sudah, sedang, dan terus berkomunikasi. Tidak akan pernah berhenti," ucap Taufiqurrachman.

"Hasilnya mereka mendukung, karena memang Jakpro tidak punya pretensi mengatur para seniman. Kita hanya mengurus gedungnya saja," lanjutnya.

Meski begitu, Jakpro mengaku kesulitan untuk mendapat dukungan dari seluruh seniman yang ada meski berbagai upaya komunikasi tetap dilakukan.

"Kita merangkul semua seniman. Kemudian kalau ada seribu orang, kita bicara sama seribu orang juga akhirnya semua orang punya pendapat sendiri-sendiri," katanya. []

Berita terkait
Bakal Ada Bioskop Baru di Taman Ismail Marzuki Jakarta
Bioskop XXI Taman Ismail Marzuki (TIM) resmi tutup operasi. Namun, kekinian bakal dibangun bioskop baru di pusat kebudayaan Jakarta tersebut.
Sejarah Hari Ini, Ismail Marzuki Ulang Tahun
Ismail Marzuki. Komposer Indonesia yang semasa hidupnya menciptakan lebih dari 200 lagu hari ini berulang tahun.
Foto: 50 Tahun Taman Ismail Marzuki, Seperti Apa Keadaanya Sekarang?
Foto: 50 tahun Taman Ismail Marzuki, begini keadaannya sekarang.
0
Rusia Disebut Nyaris Gagal Bayar Obligasi
Rusia berjuang untuk mempertahankan pembayaran obligasi yang beredar sebesar 40 miliar dolar AS sejak invasinya ke Ukraina