Jadwal Padat Tottenham, Mourinho: Ini Sungguh Lelucon

Tottenham Hotspur bakal melakoni jadwal padat. Mereka bermain 9 kali dalam 22 hari yang membuat manajer Jose Mourinho meradang.
Tottenham Hotspur bakal melakoni jadwal padat usai lolos ke babak -3 kualifikasi Liga Europa. Mereka bermain 9 kali dalam 22 hari yang membuat manajer Jose Mourinho meradang. (Foto: national.ae)

Jakarta - Tottenham Hotspur bakal melakoni jadwal padat setelah lolos ke babak ke-3 kualifikasi Liga Europa. Hanya dalam tempo 22 hari, Tottenham menjalani 9 pertandingan dengan jarak waktu yang berdekatan. Manajer Jose Mourinho pun meradang dan menyebutnya sebagai lelucon. 

Tottenham bakal mengarungi Liga Europa, Liga Premier Inggris dan Piala Liga secara berturut-turut. Setelah bermain di Bulgaria saat menyingkirkan Lokomotiv Plovdiv 2-1 di Liga Europa, Kamis, 17 September 2020 waktu setempat atau Jumat, 18 September 2020 dini hari WIB, Tottenham akan menghadapi tuan rumah Southampton di Liga Premier. Laga digelar pada siang hari (midday), Minggu, 20 September 2020. Ini berarti Son Heung-min dkk hanya memiliki waktu yang singkat untuk recovery

Selanjutnya, klub London Utara ini akan menjalani pertandingan lebih padat pada Selasa-Kamis-Minggu. Bagi Mourinho ini jadwal yang gila karena Tottenham hanya memiliki waktu 2 hari. Mereka sudah harus menghadapi Leyton Orient di Piala Liga, Selasa, 22 September 2020 atau Rabu, 23 September 2020 dini hari WIB. 

Saya tentu berharap bisa menjalani semuanya (9 pertandingan dalam 22 hari) karena saya tak ingin tersingkir di Liga Europa atau bahkan di Piala Liga

Tottenham kembali bermain di luar kandang dalam tempo 48 jam karena terbang ke Makedonia. Mereka menghadapi Shkendija di babak ke-3 Liga Europa, Kamis 24 September 2020. Ini merupakan laga tandang ke-3 kali secara berturut-turut yang dijalani The Lilywhites

"Saya tentu berharap bisa menjalani semuanya (9 pertandingan dalam 22 hari) karena saya tak ingin tersingkir di Liga Europa atau bahkan di Piala Liga," kata Mourinho seperti dikutip Sport Mole

"Persoalannya, orang-orang yang mengambil keputusan melupakan satu klub Inggris. Ini belum tentu Tottenham, meski satu klub Inggris itu bisa saja kami, bisa juga Wolves [Wolverhampton Wanderers] atau Sheffield United atau yang lain. Mereka lupa dan itu bukan hal yang tidak mungkin," ucap eks pelatih Inter Milan ini. 

Mourinho mengatakan ini sebagai sebuah lelucon karena mereka akan menjalani jadwal itu sampai awal Oktober. Usai menghadapi Newcastle United, Minggu 27 September, mereka kemungkinan berhadapan dengan Chelsea atau Barnsley di Piala Liga, Selasa, 29 September 2020. Ini dengan catatan mereka lolos dari hadangan Leyton Orient. 

Jadwal Padat Diakhiri Big Match Lawan Man Utd

Tak berhenti di situ, bila bertahan di Liga Europa, Tottenham akan memainkan babak play-off pada 1 Oktober 2020. Dan mereka mengakhiri jadwal padat itu dengan big match melawan Manchester United di Old Trafford, 3 atau 4 Oktober 2020. Tim elite Liga Premier yang pernah ditanganinya. 

"Ini sungguh lelucon. Jelas sangat lucu, tetapi kami akan menjalaninya. Kami benar-benar beruntung bila Leyton Orient menyingkirkan Plymoutg [di Piala Liga]. Bagaimana tidak, Plymouth sungguh-sungguh jauh bagi kami," ujar dia lagi. 

"Saat ini kami berada di Bulgaria. Pada Sabtu, kami akan menghadapi Southampton dan kemudian terbang ke Makedonia pada hari Rabu. Ini sungguh dramatis. Tetapi saya lebih memilih tetap di kompetisi. Jadi kami akan fight selama kami bisa melakukannya," kata pelatih yang pernah menangan Chelsea dan Real Madrid ini. []

Berita terkait
Tottenham Diselamatkan Kane dan Ndombele di Liga Europa
Tottenham Hotspur dipaksa bekerja keras oleh Lokomotiv Plovdiv di laga kualifikasi Liga Europa. Tottenham diselamatkan Harry Kane dan Ndombele.
Kirim Bale ke Tottenham, Madrid Inginkan Delle Ali
Real Madrid mengirim kembali pemain sayap Gareth Bale ke Tottenham Hotspur. Madrid juga berharap Delle Ali dmasukkan ke paket pengiriman Bale.
Tottenham Vs Everton, Mourinho Sebut Pemainnya Malas
Tottenham Hotspur kalah dari Everton di laga pertama Liga Premier Inggris. Manajer Jose Mournho menilai pemainnya malas sehingga kalah di laga itu.