Jakarta – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan bahwa ketika Presiden Joko Widodo (Jokowi) menunjuknya sebagai Menteri BUMN ia merasa beban karena jumlahnya yang besar. Namun, Erick mencoba untuk menekankan garis-garis kebijakan yang semuanya bisa seimbang dan baik untuk para direksi.
Kementerian BUMN, kata Erick, membuat 5 prioritas utama sebagai tolak ukur. Lalu, Kementerian BUMN juga mencari core value daripada sebagaimana manusia dan mentering dalam kesetaraan gender.
Dalam core value, lanjut Erick, mereka melihat akhlak sebagai salah satu kuncinya dan fokus bagaimana risturisasinya dari 108 menjadi 41, dan 27 cluster menjadi12. Selain itu, tentunya adanya transformasi human capital sebagai tranformasi BUMN.
Dan tentu bagaimana juga tolak ukur yang jelas makin banyaknya perusahaan BUMN yang masuk ke dalam Global Company.
Ia menekankan untuk mendapat 15 % kepemimpinan perempuan di tahun 2021 dan 10 % di tahun 2023. Ia juga punya keberpihakkan kepada para pemimpin muda. Para pimpinan juga ditugaskan untuk menyiapkan kader-kader terbaik dengan talenta full dari dalam maupun dari luar sebanyak 5 % di bawah 42 tahun di tahun ini dan 10 % di tahun 2023.
- Baca Juga: Pengamat Dukung Erick Thohir Bersih-bersih Krakatau Steel
- Baca Juga: Erick Thohir Minta Terobosan PLN Diterapkan di Masjid BUMN
“Dan tentu bagaimana juga tolak ukur yang jelas makin banyaknya perusahaan BUMN yang masuk ke dalam Global Company,” ujar Menteri BUMN, Erick Thohir di kanal YouTube Sekretariat Presiden dilihat, Senin, 18 Oktober 2021.
Erick juga menyampaikan lima pondasi yang menjadi tolak ukur nomor satu adalah memetakan nilai ekonomi dan sosial untuk Indonesia. Merestrukturisasi model bisnis agar bisa fokus pada costnya dan bisa terus menjadi excellent dan bersaing seperti yang dilakukan saat ini.
“Contoh di rumah sakit yang tadinya tersebar di bawah PTPN, Pertamina, Pelindo sekarang menjadi satu grup rumah sakit sendiri yang jumlahnya 70 bahkan menjadi rumah sakit terbesar di Indonesia dalam segi jumlah tempat tidur yang tadinya rugi menjadi untung, bahkan kita sudah mendapatkan penghargaan dari Asia menjadi the best hospital dan juga pelayanan Covid terbaik waktu itu,” ujar Erick.
- Baca Juga: Anies & Erick Resmikan Integrasi Transportasi Jabodetabek
- Baca Juga: Erick Thohir Apresiasi Pemberdayaan Disabilitas Binaan PLN
Hal-hal lainnya yang menjadi refocusing kepada model bisnis menjadi kunci pengembangan digital tidak kalah pentingnya karena distruksi terjadi.
Erick menekankan juga kepada direksi RND dibalikkan kepada universitas, mereka hanya akan mengkorporasi hasil daripada rises anak-anak bangsa. Lalu, peningkatan investasi ini tidak lain untuk menjaga BUMN yang selama ini grey areanya terlalu sulit untuk dikendalikan antara penugasan dan aksi korporasi.
(Syva Tri Ananda)