Jadi Cawapres Jokowi, Ma'ruf Amin Ikut Diserang Hoaks

Jika Jokowi kerap diserang isu keturunan PKI dan anti-Islam, bagaimana dengan Ma'ruf Amin?
Caption : Capres nomor urut 01 Ma'ruf Amin hanya membawa air putih biasa. (Foto : Tagar/Gemilang Isromi Nuari)

Jakarta, (Tagar 22/3/2019) - Berita bohong atau hoaks tak hanya menyerang capres nomor urut 01 Joko Widodo, pasangannya di Pilpres 2019, Ma'ruf Amin, ternyata juga terkena imbas.

Jika Jokowi kerap diserang isu keturunan PKI dan anti-Islam, bagaimana dengan Ma'ruf Amin?

1. Hoaks Pakai Baju Sinterklas

Pada Desembar 2017, Ma'ruf Amin diserang hoaks memakai pakaian khas salah satu tokoh natal, yakni Sinterklas. Dalam video yang beredar, mantan Rais Aam PBNU yang berpakaian khas muslim diedit pakai kostum serba merah khas Sinterklas.

Namun, sebagai Kiai Haji, Ma'aruf tak membalas serangan hoaks terhadap dirinya. Bahkan, ia mengatakan tidak sakit hati terhadap hoaks tersebut.

"Tidak lah, masa kita sakit hati. Kiai itu tidak boleh sakit hati. Sudah jadi Kiai itu sudah siap untuk di begitu-begitukan," ujar Ma'ruf saat bertemu Jokowi di kediamannya di Menteng, Jakarta Pusat pada 28 Desember 2018.

2. Hoaks Digantikan Ahok

Ketua Umum nonaktif Majelis Ulama Indonesia (MUI) ini lagi-lagi  diserang hoaks. Kali ini serangan hoaks terkait usia Ma'ruf.

Dinilai berusia tua, hoaks seputar posisinya sebagai calon wakil presiden bakal digantikan oleh Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok jika menang di Pilpres 2019. Ahok pernah mendampingi Jokowi saat memimpin Jakarta pada 2012-2014 lalu.

Tapi, kali ini Ma'ruf pun tak tinggal diam. Dengan tegas ia mengatakan bahwa infromasi tersebut adalah hoaks. "Katanya kalau menang, wakil presiden akan diganti Ahok. Itu tidak benar," jelas dia.

Ia bahkan mengulangi di hadapan ratusan peserta Harlah NU ke-93 dan Milad Ponpes Al Muhajirin ke 26 di Purwakarta, Jawa Barat, Sabtu (16/2). "Bohong itu. Hoaks itu. Jangan percaya sama hoaks," kata Ma'ruf.

3. Istigosah, Tahlil dan Zikir

Kurang dari tiga puluh hari jelang Pilpres 2019, Ma'ruf kembali diserang hoaks. Serangan hoaksnya datang dari ceramah seorang ulama.

Dalam video berdurasi 1 menit 25 detik yang beredar luas kala itu, ulama tersebut terlihat mengatakan  jangan berpikir masih ada tahlil, zikir di Istana, dan ada hari santri apabila Ma’ruf akhirnya tidak menang 17 April mendatang.

Ma'ruf kemudian angkat suara, tak membenarkan hoaks yang menyerangnya tersebut. Ia mengatakan bahwa pernyataan dalam video tersebut bohong. "Ah itu hoaks itu, itu bohong saja, itu fitnah," beber Maruf usai seminar publik Strategi Pemberantasan Korupsi untuk Kembalikan Uang Negara di Hotel Grand Sahid, Jakarta Pusat, dikutip Kumparan, Selasa (19/3).

Baca juga: 

Berita terkait