Jakarta - Pendiri Komunitas Gerakan Pancasila, Jack Boyd Lapian, mengajak masyarakat memaafkan Ustaz Abdul Somad (UAS) yang menyebut salib jin kafir dalam video viral.
"Ampuni UAS karena dia tidak tahu apa yang dia perbuat. Mengampuni adalah esensi dari nilai-nilai Pancasila dalam kasus UAS," ujar Jack Lapian dalam keterangan tertulis diterima Tagar, Minggu, 18 Agustus 2019.
Sebelumnya, Jack Lapian adalah orang yang melaporkan Ahamd Dhani dan Rocky Gerung ke polisi. Ahmad Dhani dalam perkara ujaran kebencian, Rocky Gerung dalam kasus penistaan agama 'kitab suci adalah fiksi'.
Apa yang ditabur UAS akan dituainya, apa pun agamanya.
"Jangan terjebak melaporkan UAS. Sebaliknya Somasi UAS dua kali, jika tidak ada tanggapan, biarkan pihak berwajib bekerja maksimal dengan laporan model A," kata Jack.
Ia meragukan kasus itu bisa P21 masuk pengadilan karena penyidik dan Jaksa akan bolak-balik P19 di petunjuk Jaksa akibat barang bukti link video official.
"Ceramah utuh harus ada, bukan video ceramah sepenggal. Termasuk lokasi ceramah, bulan, tanggal, tahun, dan serta saksi yang memberikan pertanyaan ke UAS soal Salib apakah saksi tersebut mau menjadi saksi fakta di kasus UAS?" ujar Jack.
Lebih bijak, lanjut Jack, dalam kasus ini kedepankan Sila ke-4 Pancasila.
"Beliau harus minta maaf dengan tulus kepada keragaman masyarakat di Negara Pancasila yang telah mempertahankan 74 tahun Indonesia merdeka," tutur Jack.
"Apa yang ditabur UAS akan dituainya, apa pun agamanya. Pembalasan adalah hakNya Allah," kata Jack Lapian.
Sebelumnya organisasi kemasyarakatan Brigade Meo Nusa Tenggara Timur, Jemmy Ndeo, melaporkan Ustaz Abdul Somad ke kepolisian setempat. UAS dianggap telah menyakiti umat Kristen dan Katolik dengan pernyataan salib dan jin kafir dalam dakwah yang viral di media sosial.
Jemmy Ndeo melayangkan laporan tersebut kepada Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Timur pada Sabtu, 17 Agustus 2019.
"Apa yang dikatakan Ustaz Abdul Somad dalam videonya itu sudah sangat meresahkan masyarakat, terlebih umat Kristen dan Katolik. Dia harus bertanggung jawab," kata Jemmy Ndeo. []