Jabar Dilanda Banjir, Hasanah Usulkan Perubahan Tata Ruang Pro Lingkungan

Dia menyampaikan, perubahan tata ruang yang pro lingkungan hidup perlu segera diwujudkan. Satu di antaranya menambah kawasan hutan seluas 30%.
Calon Gubernur Jawa Barat nomor urut 2, TB Hasanudin bersama tim kemenangan dalam rapat dengan KPU beberapa waktu lalu. (fit)

Bandung, (Tagar-23/2/2018) - Calon Gubernur Jawa Barat TB Hasanudin menawarkan solusi menangani banjir dengan cara perubahan tata ruang yang pro lingkungan di Jabar. Pasangan nomor urut 2 ini prihatin adanya banjir yang melanda sebagian besar wilayah tersebut belakangan ini.

"Semoga saudara-saudara kita yang mendapat musibah banjir diberikan kesabaran," tuturnya, saat dihubungi, Jumat (23/2/2018).

Dia menyampaikan, perubahan tata ruang yang pro lingkungan hidup perlu segera diwujudkan. Satu di antaranya menambah kawasan hutan seluas 30%.

"Selain itu, upaya lain seperti pembangunan embung-embung penahan aliran air penting dilakukan terutama di bagian hulu sungai atau gunung. Kemudian, arus dibuat embung-embung penahan aliran air," jelasnya.

Menurut Hasan, masalah banjir adalah cara manajemen air permukaan yang tidak baik.  Seharusnya, air permukaan bisa diserap oleh tanah sebagian dan sebagian masuk ke sungai. Namun, justru air keluar ke permukaan yang menyebabkan banjir akibat masifnya pengaspalan jalan.

Ia menyebutkan, upaya lain seperti normalisasi sungai dianggap perlu segera dilakukan melalui pengerukan sedimentasi dan pembebasan daerah sempa dan sungai.

"Selanjutnya, permukiman di perkotaan pun harus didorong agar menjadi konsep vertikal, seperti rumah susun," terangnya.

Hasan menambahkan, solusi lain yang perlu diperhatikan adalah wilayah pemukiman atau perkotaan. Tempat tersebut dianggap perlu adanya kawasan serapan air seperti taman atau hutan kota, berikut pembangunan sumur serapan di setiap rumah dan sumur injeksi di setiap kawasan pemukiman. (fit)

Berita terkait
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.