Jakarta - Italia tampaknya menjadi tim yang dihindari di EURO 2020. Performa gemilang di babak kualifikasi membuat Gli Azzurri kian diperhitungkan. Mereka bakal menjadi tim unggulan di putaran final dan bahkan favorit juara.
Di laga terakhir kualifikasi, Selasa 19 November 2019 dini hari WIB, Italia menghajar Armenia 9-1. Ini menjadi rekor kemenangan terbesar kedua di ajang kualifikasi setelah Belgia yang membantai San Marino 9-0. Italia mengungguli Jerman yang menghabisi Estonia 8-0 di grup lain.
Pelatih Roberto Mancini memang tidak hanya sukses mengantarkan Italia lolos ke putaran final dengan rekor sempurna alias memenangi 10 pertandingan kualifikasi dengan mencetak 37 gol.
Semua tim itu harus dicermati. Tetapi Italia memiliki sejarah yang besar. Saya tidak yakin tim-tim itu akan mudah menghadapi Italia
Sama dengan Inggris yang menjadikannya sebagai tim paling produktif di babak kualifikasi. Bahkan selisih gol Italia lebih baik dibandingkan Inggris.
Hal yang mengesankan karena Italia selama ini lebih menyukai sistem gerendel alias memperkuat pertahanan atau catenaccio yang pernah sukses di Piala Dunia 1982. Di tangan Mancini, Italia justru fasih bermain menyerang.
Apalagi strategi itu ditopang deretan pemain depan yang tidak kalah top seperti Ciro Immobile, Federico Chiesa, Lorenzo Insigne, Andrea Belotti sampai striker Juventus Federico Bernardeschi. Tidak hanya pemain depan, mereka yang bermain di tengah juga kerap menyumbang gol.
Soliditas tim yang dibangun eks pelatih Manchester City ini mengantarkan Italia sebagai tim unggulan. Ketika disinggung mengenai pesaingnya di EURO 2020, Mancini menilai tim-tim papan atas sesungguhnya tidak kalah kualitas. Namun ketimbang bertemu Italia di babak awal, mereka lebih baik menghindarinya.
"Saya tidak tahu apakah mereka takut bertemu kami atau tidak. Mereka mungkin tidak takut tetapi kalau bisa memilih, mereka lebih baik bertemu tim lain daripada Italia," kata Mancini seperti dikutip Goal.com.
Mantan pelatih Inter Milan ini menyebut tim-tim unggulan juga makin kuat dan menunjukkan perkembangan bagus. Bahkan tim Prancis misalnya sudah terbentuk sejak empat tahun lalu. Mereka mencapai final EURO 2016 dan menjadi juara di Piala Dunia 2018.
"Menurut saya tim-tim tersebut sudah makin kuat karena selangkah lebih maju. Prancis sudah memulainya beberapa tahun lalu. Hasilnya, mereka mencapai final EURO 2016 dan menjadi juara di Piala Dunia. Mereka tim muda tetapi sudah menjadi salah satu tim terkuat saat ini. Begitu pula Spanyol," ucap Mancini.
"Belgia selama lima atau enam tahun terakhir selalu memunculkan banyak pemain bertalenta. Lalu Inggris juga harus diwaspadai. Semua tim itu harus dicermati. Tetapi Italia memiliki sejarah yang besar. Saya tidak yakin tim-tim itu akan mudah menghadapi Italia," jawabnya.
Mancini menilai persaingan di EURO 2020 bakal ketat karena semua tim papan atas Eropa lolos ke putaran final. Italia juga bakal diperhitungkan setelah absen di Piala Dunia 2018.
"Kita lihat saja apa yang terjadi di EURO 2020. Selama ini kami tak pernah memenangi 10 pertandingan kualifikasi. Kami juga memiliki waktu enam bulan untuk mempersiapkan diri. Sayangnya, saya tidak bisa membawa sebagian di antara mereka karena tim hanya bisa membawa 23 pemain," kata Mancini lagi.
Tim-tim yang lolos tak prlu menunggu lama siapa yang menjadi lawannya dan akan bermain di mana. Pasalnya undian EURO 2020 akan dilaksanakan pada 30 November 2019. []
