Jakarta - Italia hampir dipastikan lolos ke putaran final EURO 2020. Kepastian meraih tiket ke putaran final kemungkinan saat Italia menjamu Yunani, Minggu 13 Oktober 2019 dini hari WIB. Menanggapi laga itu, pelatih Roberto Mancini justru mengingatkan akan Piala Dunia 1990 yang digelar di Italia.
Duel melawan Yunani akan digelar di kandang AS Roma di Stadion Olimpico. Menurut Mancini laga tersebut bisa mempercepat lolosnya Italia ke putaran final. Saat babak kualifikasi belum berakhir, Gli Azzurri sudah merebut satu tiket untuk berlaga di EURO 2020 bila mengalahkan Yunani.
Mancini berharap suporter membanjiri Olimpico. Mantan pelatih Inter Milan ini tak melupakan bagaimana tifosi memenuhi stadion saat Italia berlaga di Piala Dunia 1990.
Laga berikutnya bisa menjadi salah satu penentu lolos dari babak kualifikasi. Kami berharap Stadion Olimpico dipenuhi suporter. Ini seperti di Piala Dunia 1990 Italia. Saat itu, saya masih muda
Saat itu, Italia menjadi salah satu unggulan karena bertindak sebagai tuan rumah. Mancini yang masih berusia muda menjadi salah satu tulang punggung Italia yang ditangani Azeglio Vicini.
Sayangnya, Italia hanya mampu bertahan sampai semifinal setelah disingkirkan Argentina lewat adu penalti. Di perebutan tempat ketiga, Italia akhirnya mengalahkan Inggris 2-1.
"Laga berikutnya bisa menjadi salah satu penentu lolos dari babak kualifikasi. Kami berharap Stadion Olimpico dipenuhi suporter. Ini seperti di Piala Dunia 1990 Italia. Saat itu, saya masih muda," ujar Mancini yang saat itu berusia 25 dan bermain di klub Sampdoria.
Italia hampir dipastikan lolos setelah meraih kemenangan 2-1 atas Finlandia di laga kualifikasi, Senin 9 September 2019 dini hari WIB. Hasil itu menjadikan meraih poin sempurna dengan memenangi enam pertandingan kualifikasi yang sudah dijalani.
Italia yang mengantongi poin 18 kian mengukuhkan posisinya di puncak klasemen Grup J. Mereka unggul enam poin dari Finlandia yang menduduki peringkat dua. Disusul Armenia yang memiliki poin sembilan. Dengan dua tim teratas yang lolos ke putaran final, Italia berpeluang besar bisa tampil di EURO 2020.
Sukses Italia di kualifikasi tidak terlepas dari revolusi yang dilakukan Mancini. Pelatih yang juga pernah menangani Manchester City mengubah gaya bermain Italia yang tak lagi bertahan tetapi menyerang.
Hasilnya, Italia menjadi tim yang termasuk produktif dengan mencetak 18 gol. Namun mereka juga tak meninggalkan sistem bertahan yang solid sehingga hanya kebobolan tiga gol di enam pertandingan kualifikasi.
"Kami tetap selalu menyerang. Ini menjadikan kami memiliki banyak peluang. Saat menghadapi Finlandia, mereka melakukan tekanan. Tetapi kami juga menciptakan banyak peluang. Kami menunjukkan penampilan yang bagus di pertandingan ini," kata Mancini. []