Jakarta - PT Pertamina (Persero) dikabarkan dalam waktu dekat bakal menghapus bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi jenis Premium dan Pertalite. Menanggapi hal tersebut Ketua Media Center Persaudaraan Alumni atau PA 212 Novel Bamukmin menganggap penunjukan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok sebagai Komisaris Utama (Komut) Pertamina bak musibah bagi rakyat.
"Saya sudah katakan dari pertama ketika Ahok dijadikan Komut Pertamina maka akan menjadi musibah buat rakyat. Rakyat akan dibuat resah lagi karena Ahok tidak pernah lepas dari sumber masalah, serta produk gagal, dan memang dipasang untuk dijadikan sumber kegaduhan," kata Novel Bamukmin kepada Tagar, Sabtu malam, 20 Juni 2020.
Rakyat Indonesia ingin terus dibuat susah karena harga-harga menjadi naik dan stabilitas ekonomi terganggu.
Menurut dia pemerintahan Presiden Joko Widodo sejak awal periode kedua sudah salah langkah dengan menunjuk Ahok sebagai bos Pertamina. Di matanya, bukan hanya suami Puput Nastiti Devi itu mantan terpidana, melainkan masih banyak orang yang memiliki kapabilitas untuk memimpin perusahaan migas milik negara ini.
Baca juga: Novel Serang Ahok, Muannas: Kalah Pemilu Kok Ngatur!
"Indonesia tidak pernah kekurangan putra putri terbaik asli bumi pertiwi yang jelas kesetiaannya. Kalau rakyat sudah susah seharusnya justru turun harga BBM, karena harga minyak mentah dunia turun, dan sampai saat ini (Pertamina) malah tidak turun, dikemanakan itu uangnya. Apalagi kalau memang benar Pertalite dihapus dari pasaran, maka jelas akan sangat membuat susah rakyat Indonesia," kata dia.
Lantas mantan Jubir Front Pembela Islam (FPI) itu menuding mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut tak ayal adalah mafia migas sesungguhnya, lantaran tempatnya bernaung saat ini berniat menghapus BBM bersubsidi di kala ekonomi masyarakat sedang morat-marit diterpa pandemi Covid-19.
Baca juga: Novel Bamukmin Cela Ahok, Ruhut: Suruh Dia Ngaca!
"Jadi jelas ada apa yang kita hadapi sekarang, rakyat Indonesia ingin terus dibuat susah karena harga-harga menjadi naik dan stabilitas ekonomi terganggu, dan otomatis jadi masalah buat negara makin terjerat utang lagi dengan China," kata dia.
Dikutip dari Kompas TV, Pertamina berencana menghapus BBM yang punya kadar Research Octane Number (RON) di bawah 91, dalam hal ini adalah Premium dan Pertalite.
"Jadi, ada regulasi KLHK (Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan) yang menetapkan bahwa untuk menjaga emisi karbon itu, menjaga polusi udara ada batasan di RON berapa gitu, di kadar emisi berapa," kata Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati, Senin, 15 Juni 2020. []