Jakarta, (Tagar 15/3/2019) - Tersiar kabar badai matahari atau badai geomagnetik bakal terjadi Jumat (15/3). Lembaga layanan cuaca Inggris, Met Office menyebut fenomena itu berdampak pada sinyal ponsel, Global Positioning System (GPS) dan siaran TV digital.
Met Office memberikan peringatan pada hari ini bakal terjadi ledakan besar sinar kosmik dari matahari menuju bumi. Menurut mereka, fenomena merupakan hasil dari lubang berbentuk ngarai di atmosfer atas matahari.
Sementara Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperkirakan cuaca Jakarta dan sekitarnya tak akan terpengaruh badai matahari yang diperkirakan bakal terjadi hari ini. Menurut BMKG, Jakarta akan diselimuti awan sepanjang siang pada hari terjadinya badai.
Meski begitu, BMKG meminta masyarakat waspada terhadap hujan disertai petir dan angin kencang yang berpotensi muncul Jakbar, Jakpus dan Jakut pada malam dan dini hari nanti.
Baca juga: Warganya Mengungsi Karena Isu Kiamat, Ini Kata Gubernur Jatim
Pihak BMKG juga sama sekali tidak menyebut adanya hubungan antara peristiwa kosmik Badai Matahari dengan isu kiamat yang terjadi di Jawa Timur.
Seperti diberitakan sebelumnya, sejumlah warga di Desa Watubonang, Kecamatan Badegan, Ponorogo, Jawa Timur mengungsikan diri ke sebuah pondok pesantren (ponpes) di Malang karena terpapar isu akan datangnya kiamat.
Sebanyak 52 warga diketahui telah pindah dan tinggal di ponpes Miftahul Fallahil Mubtadin, Dusun Pulosari, Desa Sukosari, Kecamatan Kasembon, Kabupaten Malang.
Sebelum pindah, mereka menjual rumah, tanah, binatang ternak dan harta lain dengan murah, seolah tidak akan pernah kembali lagi ke desa itu.
Belakangan diketahui kalau penyebab kepindahan sejumlah warga itu karena terpapar isu akan datangnya kiamat, di mana desa mereka disebut sebagai lokasi pertama terjadinya kiamat.
Baca juga: Badai Matahari Diprediksi Muncul Hari Ini, Apa Bahayanya?