Warganya Mengungsi Karena Isu Kiamat, Ini Kata Gubernur Jatim

Isu yang menyebut kiamat akan segera datang, melanda di Desa Watubonang, Jawa Timur.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dan Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Dardak (kanan) mendatangi gedung KPK untuk beraudiensi di Jakarta, Rabu (20/2/2019). (Foto: Antara/Indrianto Eko Suwarso)

Jakarta, (Tagar 15/3/2019) - Isu yang menyebut kiamat akan segera datang, melanda di Desa Watubonang, Kecamatan Badegan, Ponorogo, Jawa Timur. Akibatnya, sebanyak 52 warga asal desa tersebut mengungsikan diri ke sebuah pondok pesantren (ponpes) di Malang, Jawa Timur.

Meski pengungsian sudah terjadi sejak Februari lalu, namun topik baru menjadi pembicaraan hangat di media sosial paska isu kiamat tersebut viral dua hari belakangan.

Bupati Ponorogo, Ipong Muchlissoni, membenarkan informasi menghebohkan ini. Dia mengaku prihatin atas kejadian yang melibatkan isi kepala puluhan warganya  tersebut.

"Sesungguhnya kita sudah melakukan pembinaan sekaligus memberikan pemahaman, tapi ya sulit. Mereka telanjur percaya dan meyakini," ujar Ipong kepada awak media pada Rabu (13/3) lalu.

Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa yang juga angkat bicara menyebut, bahwa perilaku warganya yang memilih untuk langsung percaya tanpa melakukan klarifikasi terhadap sebuah isu, sebagai kerentanan.

Mantan Menteri Sosial itu juga menilai mutlak diperlukan adanya komunikasi dua arah antar pihak pemerintah dengan berbagai komponen masyarakat lainnya.

"Itu kerentanan masyarakat ketika menerima informasi-informasi yang mereka tidak sempat tabayyun, tidak sempat klarifikasi atau mereka salah referensi," kata Khofifah di Grahadi, Surabaya, pada Kamis (14/3).

"Ini saya rasa fenomena-fenomena yang menjadikan kita semua harus makin banyak berkomunikasi dan bersapa dengan masyarakat," jelas Khofifah.

Isu kiamat sudah dekat viral di linimasa media sosial, beberapa minggu setelah 52 warga Ponorogo meninggalkan kampung halaman mereka dan pindah ke Ponpes Miftahul Fallahil Mubtadin, Dusun Pulosari, Desa Sukosari, Kecamatan Kasembon, Kabupaten Malang.

Kepindahan serentak selepas mereka menjual dengan murah berbagai harta benda miliknya, menimbulkan kecurigaan tetangga dan kerabat di desa tersebut.

Belakangan diketahui kalau penyebab kepindahan sejumlah warga itu karena terpapar isu akan datangnya kiamat, di mana desa mereka disebut sebagai lokasi pertama terjadinya kiamat.

Baca juga: Pengertian Kiamat Dalam Berbagai Agama dan Kepercayaan

Berita terkait
0
Pemerintah Bentuk Satgas Penanganan PMK pada Hewan Ternak
Pemerintah akan bentuk Satgas Penanganan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) untuk menanggulangi PMK yang serang hewan ternak di Indonesia