Isu Dioksin di Telur Ayam, KLHK Turunkan Tim Riset

Menteri LHK tanggapi positif isu kajian berisi temuan kandungan dioksin pada tahu dan telur ayam. KLHK turunkan tim riset.
Telur ayam ras di Toko Keluarga Fitri di Pasar Gelugur, Rantauprapat, Kamis 23 Mei 2019. (Foto: Tagar/Habibi)

Jakarta - Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya Bakar menanggapi positif kajian berisi temuan kandungan dioksin pada tahu dan telur ayam di Jawa Timur akibat dari penggunaan bahan bakar produksi menggunakan sampah limbah plastik impor.

Siti menjelaskan masalah limbah plastik impor selama ini juga telah mendapat perhatian Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Soal sampah yang diseludupkan bukan hanya soal melanggar UU, tapi juga mengancam generasi bangsa. Bapak Presiden sangat menaruh perhatian soal ini, beliau memikirkan lebih dari sekedar soal pelanggaran UU saja," kata Siti dalam pernyataan tertulis yang diterima Tagar, Senin, 25 November 2019.

Penyelundupan sampah ini berkaitan dengan kajian yang disusun Nexus3, Arnika, Ecoton, dan IPEN, pada November 2019. Kajian itu berjudul Sampah Plastik Meracuni Rantai Makanan Indonesia.

Tim dari Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah, dan Bahan Beracun Berbahaya (PSLB3) KLHK sudah diperintahkan untuk terus meningkatkan pengawasan di lapangan.

Tidak hanya pemerintah, hal ini sudah menjadi sorotan Internasional. Sejumlah media internasional seperti New York Times, BBC, dan The Guardian mempublikasikan laporan itu.

Dua hal yang menjadi perhatian adalah proses pembuatan tahu yang menggunakan limbah plastik impor sebagai bahan bakar dan temuan kontaminasi dioksin pada telur sebagai dampaknya.

Siti menyebut, sampah impor plastik selama puluhan tahun telah masuk melalui celah impor bahan baku kertas dan scrap plastik untuk industri. Upaya penyeludupan ini, kata dia, jelas melanggar UU Nomor 18 tahun 2008 dan UU Nomor 32 tahun 2009.

Oleh karena itu, Siti mengaku Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) akan bertindak tegas dengan mengembalikan atau re-ekspor sampah ke negara asal.

"Sejauh ini, tim dari Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah, dan Bahan Beracun Berbahaya (PSLB3) KLHK sudah diperintahkan untuk terus meningkatkan pengawasan di lapangan," ucap Siti.

Siti mengatakan, hasil dari 2.194 kontainer yang masuk ke Indonesia, KLHK sudah kirim balik (re-ekspor) 883 kontainer ke negara asal. Selain itu, ia mengungkapkan, telah dilakukan perbaikan regulasi, dan terus dilakukan pengawasan yang ketat.

Dia menambahkan, tim KLHK bersama para ahli juga melakukan pengecekan dan riset turun langsung ke Desa Bangun, Mojokerto, dan Desa Tropodo, Sidoarjo. Riset itu melibatkan tim KLHK melalui para peneliti dari BPPT, Fakultas Teknis Kimia ITS, Universitas Airlangga dan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Sidoarjo.

''Saya minta bantuan para ahli untuk melakukan riset di dua desa tersebut. Khususnya untuk isu dioxin yang sudah meresahkan masyarakat. Kita lihat nanti kebenarannya dari hasil studi," tuturnya.

Menurut dia, masalah penggunaan sampah limpah plastik impor sudah berlangsung sejak lama di Jawa Timur karena harganya yang lebih murah. Karena itu, kata dia, pemerintah akan menyiapkan langkah-langkah, tidak hanya soal sampah, tapi juga dampak sosial ekonomi masyarakat setempat.

"Semuanya akan didalami secara akademik. Termasuk soal dampak pembakaran. Saya juga ingin mengetahui hasil studi yang menyebutkan bahwa ada dioksin dalam telur ayam. Kita akan lihat semua hasil studinya nanti," tutur dia. 

Berita terkait
Jokowi Minta Bereskan Sampah di Wisata Prioritas
Presiden Jokowi meminta kementrian terkait membereskan masalah sampah di destinasi wisata prioritas di Indonesia.
Isu Racun Dioxin Pengaruhi Konsumsi Telur di Jatim
Isu telur mengandung racun dioxin ternyata mempengaruhi tingkat konsumsi masyarakat Jawa Timur. Ada ketakutan warga akan terkontaminasi dioxin.
Khofifah Jamin Telur Ayam di Jawa Timur Tak Beracun
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memastikan telur ayam di Jawa Timur aman dari racun.