Jakarta - Kemenangan Perdana Menteri Inggris Boris Johnson di pemilu parlemen disambut baik oleh Israel. Hasil itu dianggap Israel sebagai kemenangan melawan pembenci Yahudi.
Sentimen anti-Semitisme mencuat di kampanye ini.
Johnson merupakan pemimpin Partai Konservatif. Dia mengalahkan rival terberatnya, Jeremy Corbyn dari Partai Buruh.
"Saya mengucapkan selamat kepada Perdana Menteri Inggris Boris Johnson dan Partai Konservatif Inggris atas kemenangan yang menentukan," kata Menteri Luar Negeri Israel Katz seperti dilansir dari AFP, Jumat, 13 Desember 2019.
Israel secara terang-terangan mengaku khawatir jika Jeremy Corbyn memenangkan pemilu. Pasalnya politikus tersebut dianggap mendukung Palestina.
Katz menuturkan kembali terpilihnya Boris Johnson memiliki arti yang besar. Selain kemenangan politik, dia mengklaim hasil ini keberhasilan terhadap nilai perlawanan kebencian.
"Sentimen anti-Semitisme mencuat di kampanye ini, dan publik Inggris sangat menentang, menurut pendapat kami, merupakan bukti sejarah dan nilai-nilai Inggris," ucap dia.
Corbyn mendapat tudingan sebagai anti-Yahudi lantaran mendukung perjuangan Palestina. Dalam momen kampanye, dia sempat membantah tuduhan tersebut.
Sementara itu, pendukung Corbyn menyatakan bahwa pria 70 tahun itu adalah penentang keras rasialisme dalam segala bentuk.
Boris Johnson kembali melenggang sebagai PM Inggris setelah Partai Konservatif mendapatkan suara mayoritas dalam pemilihan umum yang digelar Kamis, 12 Desember 2019.
Konservatif berhasil meraih 341 kursi dari total 650 kursi parlemen. Sedangkan pesaing terberatnya, Jeremy Corbyn dari Partai Buruh hanya mampu meraup 200 kursi parlemen. []