Isi Perbincangan Prabowo dan Jokowi Menurut Amien Rais

Amien Rais memastikan tak ada pembahasan pembagian kursi saat Prabowo bertemu Jokowi dan Isinya tidak seperti sangkaan pendukung.
Presiden Joko Widodo (kanan) berjabat tangan dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (kiri) saat tiba di Stasiun MRT Lebak Bulus, Jakarta, Sabtu (13/7/2019). Kedua kontestan dalam Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden tahun 2019 ini bertemu di Stasiun MRT Lebak Bulus dan selanjutnya naik MRT dan diakhiri makan siang bersama-sama. (Foto: Antara/Wahyu Putro A)

Jakarta - Ketua Dewan Kehormatan PAN (Partai Amanat Nasional) Amien Rais memastikan tak ada pembahasan mengenai pembagian kursi ketika Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi), pada Sabtu, 13 Juli 2019. Isi pembicaraan keduanya tidak seperti yang disangkakan para pendukungnya.

"Pertemuan dua tokoh yang intinya supaya tidak ada lagi cebong dan kampret ya, sehingga tinggal cebong bersayap, artinya sudah akur gitu," ujar Amien di kediamannya Taman Gandaria, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Selasa, 16 Juli 2019.

Amien RaisKetua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais bersiap menjalani pemeriksaan di Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Jakarta, Jumat 24 Mei 2019. Amien Rais diperiksa sebagai saksi atas kasus dugaan makar dengan tersangka Eggi Sudjana. (Foto: Antara/Aprillio Akbar)

Saat Amin bertemu dengan Prabowo di kediaman anggota Dewan Pembina Partai Gerindra Maher Algadri, dia pun bertanya whats next pada petinggi Partai Gerindra itu. Amien mendapat jawaban bahwa keputusan selanjutnya akan dibicarakan Prabowo dengan Dewan Pembina Gerindra, apakah memilih rekonsiliasi atau oposisi.

Jika sejalan dengan yang diinginkan Prabowo yakni mengenai kedaulatan pangan, kedaulatan energi, kedaulatan air, memperkuat ketahanan bangsa, perbaikan kekuatan militer, pro kepada rakyat, dan pro Pasal 33 UUD 1945, bukan tidak mungkin rekonsiliasi akan dilakukan.

"Maka semua bisa dipertimbangkan, kalau mau rekonsiliasi dan tentu, kekuatannya seperti terefleksikan di dalam hasil menurut versi KPU [Komisi Pemilihan Umum] yang didukung oleh MK [Mahkamah Konstitusi]," tutur Amien.

Namun, jika tidak sejalan dengan keinginannya, Prabowo lagi-lagi akan memilih jalan yang berbeda dengan pemerintahan Jokowi di periode mendatang.

"Jelas sekali akan memilih sebagai oposisi yang bertanggung jawab, demokratis, terbuka, santun, etis, ethicle juga, kemudian juga ada loyal dan objektif," ucapnya.

Amien sebenarnya inginkan eks koalisi partai politik pendukung Prabowo-Sandiaga Uno menjadi oposisi karena kekuasaan itu berputar.

"Jadi tidak usah lantas secara mutlak harus dipertahankan terus dibela mati-matian," kata dia. []

Baca juga:

Berita terkait
0
LaNyalla Minta Pemerintah Serius Berantas Pungli
Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti, meminta pemerintah serius memberantas pungutan liar (pungli). Simak ulasannya berikut ini.