Isi Maklumat FPI - GNPF Ulama - PA 212 Soal Pilkada Maut

FPI, PA 212, dan GNPF Ulama meminta pelaksanaan Pilkada 2020 pada Desember mendatang dihentikan. Menurut mereka, pilkada ini menjadi klaster maut.
Tangan Ketua Umum FPI Ahmad Shobri Lubis, Ketua Umum GNPF-U Yusuf Martak, dan Ketua Umum PA 212 Slamet Ma\'arif, serta Habib Muhammad Rizieq bin Hussein Syihab, dalam maklumat Hentikan Pilkada Maut, Selasa, 22 September 2020. (Foto: Tagar)

Jakarta - Front Pembela Islam (FPI), Persatuan Alumni (PA) 212, dan Gerakan Nasional Pembela Fatwa (GNPF) Ulama meminta pelaksanaan Pilkada 2020 pada Desember mendatang dihentikan. Menurut mereka, pesta demokrasi di tengah pandemi Covid-19 akan menjadi malapetaka.

Seruan penghentian Pilkada 2020 ini disampaikan melalui maklumat FPI, GNPF Ulama, PA 212 yang berjudul 'Hentikan Pilkada Maut'.

Pandemi Covid-19 telah menimbulkan malapetaka dan merupakan ancaman terhadap kelangsungan hidup dan kehidupan

Maklumat yang diterima Tagar, terlihat tangan Ketua Umum FPI Ahmad Shobri Lubis, Ketua Umum GNPF-U Yusuf Martak, dan Ketua Umum PA 212 Slamet Ma'arif, serta Habib Muhammad Rizieq bin Hussein Syihab.

"Pandemi Covid-19 telah menimbulkan malapetaka dan merupakan ancaman terhadap kelangsungan hidup dan kehidupan. Di sisi lain, jaminan keselamatan jiwa rakyat cenderung diabaikan," katanya, Jakarta, 22 September 2020.

Maklumat FPI - Pilkada MautFPI, GNPF Ulama, PA 212 mengeluarkan maklumat yang berjudul \'Hentikan Pilkada Maut\', tertanggal, 22 September 2020. (Foto: Tagar)

Berikut isi lengkap maklumat FPI, GNPF Ulama, dan PA 212 soal permintaan untuk menghentikan Pilkada serentak 2020.

Pandemi Covid-19 telah menimbulkan malapetaka dan merupakan ancaman terhadap kelangsungan hidup dan kehidupan. Di sisi lain, jaminan keselamatan jiwa rakyat cenderung diabaikan.

Terlihat dari kebijakan rezim yang lebih aspiratif membela kepentingan eksploitasi ekonomi taipan naga pemodal rezim, terus memasukkan TKA China yang justru merupakan negara awal penyebab dan penyebar virus Covid19.

Fakta menunjukkan trend laju pertumbuhan dan peningkatan rakyat yang terpapar Covid-19 demikian mengkhawatirkan. Posisi Indonesia saat ini laju angka pertumbuhan dengan angka 4.000-an penderita per-hari.

Baca juga: FPI - GNPF Ulama - PA 212 Minta Pilkada Maut Dihentikan

Memperhatikan sistem penanggulangan Covid-19 oleh rezim terlihat adanya misskoordinasi, missmanagement, lie with statistic, unplanning, bad governance dalam penyelenggaraan negara yang lebih memprioritaskan ekonomi dan politik belaka dibandingkan dengan keselamatan jiwa rakyat. Padahal keselamatan jiwa rakyat adalah yang pertama dan oleh karenanya harus diprioritaskan.

Sehubungan dengan itu, dalam proses pendaftaran pasangan calon Kepala Daerah telah menjadi sebab terjadinya mobilisasi massa dan penyelenggara Pilkada yaitu Komisioner KPU telah terpapar Covid-19.

Dengan demikian, Pilkada kali ini dapat dikatakan sebagai 'klaster maut' penyebaran Covid-19. Tidak ada dalil pembenar untuk kepentingan tetap menyelenggarakan Pilkada maut ini.

Baca juga: Rizieq Shihab: Aktivis FPI Jangan Merasa Paling Benar

Mengikuti arahan dan masukan dari Imam Besar HRS tentang pentingnya nilai kemanusiaan yaitu penyelamatan jiwa rakyat sebagai prioritas utama dibandingkan dengan politik dan ekonomi, maka FPI, GNPF Ulama dan PA 212 mengeluarkan MAKLUMAT sebagai berikut di bawah ini:

Menyerukan untuk dilakukan penundaan dan menghentikan seluruh rangkaian/tahapan proses Pilkada Maut 2020 yang telah terbukti menjadi sebab mobilisasi massa dan menjadi klaster penyebaran Covid-19.

  1. Menuntut tanggung jawab negara dalam melindungi segenap bangsa Indonesia dari ancaman Covid-19 melalui kebijakan yang benar - benar berpihak kepada rakyat jelata.
  2. Menyerukan kepada segenap pengurus, simpatisan pada khususnya dan seluruh ummat Islam Indonesia pada umumnya untuk TIDAK TERLIBAT dalam seluruh rangkaian/pentahapan proses PILKADA MAUT 2020.
  3. Demikian MAKLUMAT ini disampaikan agar disebarluaskan dan menjadi wasilah dalam menyelamatkan jiwa rakyat dari rezim bengis anti kemanusiaan.

Jakarta, 5 Safar 1442 H/22 September 2020

Berita terkait
Tak Mau Pilkada 2020 Jadi Horor, PKS Usul Terbitkan Perppu
Politisi PKS Netty Aher meminta pemerintah segera menerbitkan Perppu soal pelanggaran protokol kesehatan oleh pasangan calon di Pilkada 2020.
Isi Maklumat Kapolri soal Protokol Kesehatan Pilkada 2020
Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Argo Yuwono membenarkan, Kapolri Jenderal Pol Idham Azis telah menerbitkan maklumat menyoal Pilkada 2020.
Kapolri Cabut Maklumat Covid-19, PKS: Bisa Dipahami
Pencabutan maklumat Kapolri mengenai penanganan pandemi virus Covid-19 merupakan langkah tepat, namun harus memperhatikan protokol kesehatan.
0
Hasil Pertemuan AHY dan Surya Paloh di Nasdem Tower
AHY atau Agus Harimurti Yudhoyono mengaku sudah tiga kali ke Nasdem Tower kantor Surya Paloh. Kesepakatan apa dicapai di pertemuan ketiga mereka.